2.436 Ha Lahan Petani Sawit Mitra PTPN Dikawal Dapat RSPO-ISPO 2022
- Dokumentasi PTPN.
VIVA – Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero, PT Perkebunan Nusantara V kawal ratusan petani mitra untuk lebih produktif. Salah satu dalam upaya mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) serta Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa mengungkapkan, tahap perdana terdapat tiga KUD yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau mengikuti program sertifikasi ISPO dan RSPO. Ketiganya adalah KUD Karya Mukti dengan lahan seluas 874 hektare, Dayo Mukti di lahan seluas 706 hektare, dan KUD Tani Sejahtera dengan lahan seluas 856 hektare.
"Insya Allah kita targetkan tahun ini petani mitra mulai mengantongi RSPO dan ISPO. Dengan begitu, saudara-saudara petani yang menjadi mitra PTPN V akan mendapatkan harga premium dan meningkatkan pendapatan mitra," kata dalam keterangannya di Pekanbaru, dikutip Selasa, 14 Juni 2022.
Dia menjabarkan, ketiga KUD yang telah memasuki penanaman generasi kedua dengan usia tanaman sembilan tahun dan masuk dalam kategori tanaman produktif. Dengan produktivitas mencapai 27 ton tersebut akan menjadi mitra binaan perdana PTPN V yang melaksanakan sertifikasi ISPO dan RSPO.
Secara bertahap, program serupa akan dilaksanakan secara berkelanjutan di seluruh KUD mitra binaan PTPN V dengan total luas lahan mencapai 56 ribu hektare.
"Total luas lahan petani mitra yang menjalani sertifikasi RSPO dan ISPO perdana tahun ini mencapai 2.436 hektare. Secara bertahap, kita akan mendorong seluruh mitra binaan PTPN V menerapkan budidaya berkelanjutan dan lestari berstandar RSPO dan ISPO,"ujarnya.
Jatmiko bersyukur, beragam program untuk memenuhi beragam syarat dalam memperoleh sertifikasi RSPO dan ISPO yang diusung oleh perusahaan perkebunan milik negara tersebut mendapat respons positif dari para petani mitra.
Sejak tahun lalu, perusahaan terus mendampingi para petani memenuhi beragam kriteria yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikasi tersebut. Mulai dari pelatihan manajemen kepengurusan koperasi, identifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja, penanggulangan huru-hara, pencegahan kebakaran lahan, hingga perumusan perhitungan gas rumah kaca.
"Prinsipnya kita akan terus membantu para petani siap sebelum sertifikasi tersebut didapatkan dan dipertanggungjawabkan sepenuhnya," tegas Jatmiko.
Seiring dengan akselerasi standarisasi ISPO-RSPO, PTPN V juga terus mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Dengan, mendongkrak produktivitas melalui peremajaan sawit.
Saat ini, PTPN V pun tercatat menjadi satu-satunya perusahaan milik negara yang menjamin produktivitas para petani mitra. Dengan melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di atas rerata produktivitas nasional dengan menerapkan pola manajemen tunggal.
Kendati demikian, dalam pengelolaan kebun sawit, PTPN V menegaskan tetap melibatkan para petani. Terutama pada proses peremajaan sawit, mulai penebangan sawit renta, pembersihan lahan, penanaman bibit sawit unggul tersertifikasi, pemeliharaan hingga panen.
Selain itu, selama peremajaan sawit berlangsung, PTPN V juga menjamin pendapatan para petani melalui program padat karya serta mendukung petani mendirikan UMKM yang disandingkan dengan program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).