Menuju Indonesia Emas 2045, HIPMI Dorong Anak Muda Jadi Pengusaha
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengajak para anak muda agar berani menjadi pengusaha pemula. Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming mengatakan, guna menuju Indonesia Emas 2045, generasi muda harus memiliki pola pikir dan mental seorang wirausaha serta fondasi nasionalisme yang kuat.
"Pengusaha muda Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini harus punya konsep untuk menjadi pemain utama," kata Maming dalam keterangannya, Minggu 12 Juni 2022.
Dia mengatakan, sejarah 50 tahun HIPMI berdiri telah melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang bukan hanya menjadi menteri, tapi juga menjadi Presiden RI.
"HIPMI akan menjadi barometer di 2045. Siapapun yang menjadi pemimpin di masa depan, saya yakin tidak lepas dari kader HIPMI. Maka kita harus dorong anak muda untuk jadi pengusaha dan menjadi pemimpin nasional ke depan," ujarnya.
Menurutnya, kader-kader HIPMI dipersiapkan bukan saja untuk menjadi entrepreneur, tapi juga menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Maming juga meminta pengusaha nasional tidak hanya berbisnis di dalam negeri, namun melihat peluang bisnis di negara lain. Hal ini dimaksudkan agar kualitas pengusaha nasional bisa bersaing dengan pengusaha asing.
"Tidak mungkin anak-anak daerah atau pengusaha nasional bisa bersaing dengan pengusaha asing yang dananya sudah lebih duluan dan SDM-nya sudah lebih siap. Sehingga kita membutuhkan intervensi pemerintah untuk melahirkan ring-ring permainan bisnis yang sesuai dengan ringnya sendiri," kata Maming.
Proyek di Bawah Rp200 Juta Diusulkan untuk Dikerjakan Pengusaha Muda
Salah satu contoh, lanjut Maming, kalau di daerah biasanya ada penunjukan langsung untuk proyek atau pekerjaan di bawah Rp200 juta, semestinya bisa ditunjuk oleh kepala daerah.
"Itu sudah semestinya dikerjakan kepada pengusaha-pengusaha muda agar berani menjadi pengusaha," ujar Maming.
Dia menegaskan, pengusaha yang sudah besar agar tidak ikut campur di pekerjaan di bawah Rp200 juta. Karenanya, Maming pun mendorong anak muda berani menjadi pengusaha pemula, jika pengusaha besarnya tidak mengambil pekerjaan yang kecil.
"HIPMI berharap anak muda memiliki akses untuk memulai bisnis, salah satunya melalui regulasi perbankan yang ramah bagi calon pebisnis muda. Saat ini, banyak anak muda yang baru lulus sekolah menengah maupun perguruan tinggi yang memiliki minat membuka bisnis. Namun ketika hendak meminjam modal ke perbankan, prosesnya cukup sulit," ujarnya.