PKT Pastikan Genjot Bisnis Berbasis Industri Hijau, Ini Buktinya

PT Pupuk Kaltim
Sumber :
  • Dokumentasi PT Pupuk Indonesia (Persero)

VIVA – PT Pupuk Kalimantan Timur menegaskan, terus berinovasi di berbagai bidang usaha perusahaan. Khususnya, industri berbasis lingkungan yang sejalan dengan prinsip industri hijau.

Komitmen tersebut pun dibuktikan dengan kembali meraih penghargaan Proper Daerah (Properda) peringkat Emas untuk ke-7 kalinya dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Atas komitmen tata kelola lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam aktivitas bisnis perusahaan. 

PKT pun telah menerima Sertifikat Standar Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian RI, menyusul pengakuan secara nasional dengan diraihnya level 5 penghargaan industri hijau sejak 2010. 

“PKT berkomitmen untuk selalu memperhatikan seluruh proses bisnis sesuai dengan aspek tata kelola lingkungan secara terus menerus, serta meningkatkan kontribusi pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang,” ujar SVP Teknologi PKT Heri Subagyo dikutip dari keterangannya, Kamis, 9 Juni 2022.

Dijelaskan Heri, komitmen diimplementasikan PKT melalui inovasi berkelanjutan di segala aspek, baik untuk penghematan energi, pengurangan emisi konvensional dan gas rumah kaca. Kemudian pengurangan dan pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3), serta limbah padat Non B3 yang tidak hanya terbatas di lingkungan dan area pabrik. 

Peningkatan kualitas lingkungan sejauh ini telah diwujudkan PKT melalui kajian Life Cycle Assessment (LCA) dengan batasan sistem cradle to grave, yang diintegrasikan dengan inovasi program berkelanjutan. 

Pada 2021, PKT menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mempublikasikan sertifikat produk ramah lingkungan atau Environmental Product Declaration (EPD) dari EPD Southeast Asia. 

Lebih lanjut menurut Heri, dari aspek pengembangan keanekaragaman hayati, PKT merealisasikan berbagai kegiatan yakni pembibitan tanaman langka khas Kalimantan, reintroduksi anggrek hitam, penanaman mangrove hingga rehabilitasi karang.

Selain itu, PKT telah menurunkan 4.822 terumbu buatan, melalui pemberdayaan kelompok nelayan di Kelurahan Loktuan Bontang Utara sebagai kawasan terdekat perusahaan. Kini terdapat 38 genus karang di seluruh area rehabilitasi Pupuk Kaltim, dengan pertumbuhan soft coral maupun hard coral relatif normal.

“PKT terus mensinergikan aspek lingkungan dalam aktivitas bisnis Perusahaan, sebagai dasar mengelola dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana,” tandas Heri.

PKT Raih penghargaan Pemprov Kaltim.

Photo :
  • Dokumentasi PKT.
 

PKT kata dia, juga fokus terhadap peningkatan taraf hidup dan kemandirian masyarakat pada berbagai program. Salah satunya dengan mengangkat nilai budaya kearifan lokal yang diolah sebagai ciri khas dari keterpaduan sistem perekonomian kemasyarakatan.

Bahkan tahun ini salah satu mitra binaan PKT dari Enggang Herbal Kelurahan Guntung Bontang Utara, turut menerima penghargaan Kalpataru dari Pemprov Kaltim untuk kategori Penyelamat Lingkungan. 

“Dari seluruh upaya dan prestasi yang telah diraih, PKT berkomitmen untuk terus maju dengan mengedepankan lingkungan sebagai ujung tombak keberlanjutan industri,” tambah Heri. 

Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor mengajak seluruh perusahaan meningkatkan peran dalam pengelolaan lingkungan serta menaati semua peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Perusahaan diimbau terus melakukan konservasi dan efisiensi penggunaan sumber daya alam, menjaga kelestarian keanekaragaman hayati serta tanggung jawab community development secara konsisten.

Ini Kronologi Perkenalan Singkat hingga IM Bisnis Berlian dengan Reza Arthamevia

“Properda merupakan preferensi dan tanggung jawab bagi perusahaan penerima untuk terus meningkatkan tata kelola lingkungan, mengingat keberadaan ekosistem sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup di dalamnya,” kata Isran.

Presiden Prabowo Sebut APEC Harus Jadi Jembatan Ketahanan, Inovasi, dan Inklusi
Ketua Umum APRINDO 2024-2028, Solihin (tengah)

Tantangan Bisnis Ritel di Indonesia Tahun 2025

Terpilih secara aklamasi menjadi Ketum Aprindo 2024-2028, Solihin memaparkan berbagai tantangan bisnis ritel di Indonesia pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024