3,5 Juta Unit Baterai EV Bakal Diproduksi Per Tahun di KIT Batang

Presiden Jokowi di KIT Batang.
Sumber :
  • Dokumentasi Sekretariat Kepresidenan.

VIVA – Sebanyak sebanyak 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun baterai kendaraan listrik bakal diproduksi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Hal tersebut merupakan target dari Korsorsium LG yang bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Antam.

Harga Emas Hari Ini 2 November 2024: Produk Antam Melorot Jadi Rp 1.539.000 Per Gram

Hal itu ditegaskan President LG Energy Solution Lee Bang Soo, dalam Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di KIT Batang, yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022. 

Dia mengatakan proyek tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk mengembangkan kawasan industri Batang. Khususnya, menjadi kawasan industri kendaraan listrik terpenting di Asia Tenggara di masa depan.

Ajaibnya Baterai Neta X yang Dibuat di Indonesia

"Proyek grand package ini merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dan 200 gigawatt per tahun," katanya.

Lee menjabarkan, proyek yang akan dibangun di lahan seluas 275 hektare itu akan menerapkan teknologi terbaru konsorsium LG. Konsorsium LG akan bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang yang sejalan dengan tren ESG global.

Jadi Tersangka Korupsi Thomas Lembong Pernah Sindir Nikel Baterai Mobil Listrik

Presiden Jokowi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

"Proyek grand package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan," katanya.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kesempatan yang sama menjelaskan, investasi proyek grand package merupakan bagian dari investasi untuk membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia senilai US$9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun.

Kerja sama dengan Konsorsium LG juga merupakan tindak lanjut perintah Presiden Jokowi untuk bisa membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

"Sejak perintah Bapak Presiden kepada kami di akhir 2019, untuk bagaimana membangun ekosistem EV battery, maka langkah komprehensif dan terukur telah kita lakukan. Pertama, Hyundai, mobil listrik sudah berdiri dan sudah berproduksi. Kemudian, baterai," kata Bahlil. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya