Bangun Tol TRSS-2, RI Utang US$150 Juta ke Islamic Development Bank
- PUPR
VIVA – Pemerintah Indonesia dan Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IsDB), melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan tol Trans South-South tahap 2 (TRSS-2).
Ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di provinsi Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta. Jalan tol dengan estimasi panjang sekitar 67,78 km (termasuk jembatan sepanjang 443,1 m) itu akan meliputi wilayah kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari menjelaskan, melalui penandatanganan perjanjian tersebut, nantinya IsDB akan memberi pembiayaan sebesar US$150 juta dari total biaya pembangunan TRSS-2 sebesar US$450 juta, dengan skema yang sesuai dengan prinsip syariah islam.
"Tujuan dari pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 tersebut adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan," kata Rahayu dalam keterangan tertulis, Senin 6 Juni 2022.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, dengan Vice President (Operation) IsDB, Mr. Mansur Muhtar, dan disaksikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati beserta Presiden IsDB, Dr. Muhammad Sulaiman Al Jaseer.
Dengan adanya jalan TRSS-2 ini, diharapkan hal itu dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan melalui pengembangan/pembangunan ruas jalan baru, di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa.
Selain dengan IsDB, pembiayaan infrastruktur ini juga bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia (ADB), dengan modalitas pendanaan terpisah.
"Implementasi pembangunan jalan dan jembatan tersebut akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya IsDB juga berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar US$250 juta (Service Ijarah US$15 juta dan Istisnaa US$235 juta), di mana perjanjian pembiayaan ditandatangani pada tanggal 16 Mei 2017 dan akan closed pada tahun 2023.
Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km dilaksanakan sebagai upaya Pemerintah menyambung koridor selatan pulau Jawa sepanjang 1400 km. Harapannya, pada saat keseluruhan pembangunan infastruktur diselesaikan maka waktu tempuh perjalanan dapat dipotong hingga setengahnya.