Dituding Bantu Rusia Serang Ukraina, CEO Yandex Mundur

Arsip foto - CEO Yandex, Arkady Volozh, saat menghadiri SPIEF.
Sumber :
  • REUTERS/Maxim Shemetov via ANTARA

VIVA – CEO Yandex Arkady Volozh mundur dari jabatannya tidak lama setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepadanya karena membantu Rusia.

Bersahabat Dekat dengan Trump, Putin Optimis Hubungan Rusia-AS Bakal Mencair

Volozh mendirikan raksasa internet Rusia ini pada 1997. Yandex mengumumkan pengunduran diri Volozh pada Jumat (3/6) waktu setempat seperti dikutip dari Reuters, Senin.

Uni Eropa mengenakan sanksi kepada Volozh atas tuduhan membantu Rusia menyerang Ukraina secara "material atau finansial".

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Smartphone Yandex.

Photo :
  • WTC-Radio

Dia mengatakan tuduhan Komisi Eropa tersebut sebagai "salah alamat". Meski pun ada sanksi, kata Volozh, dia menyerahkan pemungutan suara kepada direksi perusahaan.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Perusahaan Yandex tidak menjadi subjek sanksi Uni Eropa.

Perusahaan mesin pencari tersebut menyatakan yakin pengunduran diri Volozh tidak berpengaruh terhadap operasi, keadaan finansial dan hubungan mereka dengan mitra.

"Direksi terus berfungsi secara normal. Yandex memiliki tim manajemen yang kuat, yang mampu membawa perusahaan ini ke tingkat berikutnya dengan dukungan yang kuat dari dewan," kata Yandex.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari, mereka menyebut agresi tersebut sebagai "operasi militer khusus" untuk "denazifikasi" negara tetangga mereka. (Antara)

Mayjen TNI Ariyo Windutomo

Mayjen TNI Ariyo Windutomo Dilantik Sebagai Kasetpres Gantikan Heru Budi

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dijadwalkan melantik Mayjen TNI Ariyo Windutomo sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI di pada Jumat pagi.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024