BTPN Syariah Ventura Pimpin Suntik Modal Dagangan US$6,6 Juta

Dagangan.
Sumber :
  • Dokumentasi Dagangan.

VIVA – Startup rural e-Commerce, Dagangan, mendapatkan suntikan pendanaan Pra-Seri B senilai US$6,6 juta yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura bersama investor lainnya. Antara lain Monk’s Hill Ventures dan Hendra Kwik, CEO Payfazz, perusahaan fintech yang melayani UMKM dan masyarakat unbanked di Indonesia.

Strategi PLN Jadi Pusat Ekosistem Startup Energi Indonesia

Chief Executive Officer dan Co-founder Dagangan, Ryan Manafe mengungkapkan, investasi ini akan digunakan oleh Dagangan untuk meneruskan ekspansi bisnis. Serta, meningkatkan kapabilitas tim pengembangan produk dan teknologi. 

Dia menegaskan, dagangan juga akan bekerja sama dengan institusi keuangan lainnya untuk mengembangkan layanan finansial.

Grab Pertemukan 4 Startup Lokal Ini ke 100 Calon Investor Potensial

“Pendanaan yang dipimpin oleh BTPN Syariah Ventura ini bukan sekedar investasi semata, namun ini adalah permulaan dari ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif bagi masyarakat Indonesia ke depannya,” ujar Ryan dikutip dari keterangannya, Jumat, 3 Juni 2022.

Ryan menambahkan, pihaknya telah bermitra dengan BTPN Syariah, induk BTPN Syariah Ventura) sejak 2020. Kolaborasi yang dilakukan bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia di pelosok. 

OJK Ungkap Ada 14 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ekuitas Minimum

Ilustrasi startup

Photo :
  • Pixabay

"Melalui pendanaan ini, BTPN Syariah Ventura memberikan kami akses terhadap ekosistem yang mereka miliki, sehingga memberi kami kesempatan memperluas bisnis. Termasuk memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk
mendapatkan akses dan layanan keuangan terbaik,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Dagangan merupakan platform e-Commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sembako, bahan makanan segar dan beku, hingga produk fashion, dan memberikan layanan pengantaran barang belanjaan di hari yang sama dan keesokan harinya.

Dagangan membangun model bisnis yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk dapat berbelanja melalui berbagai channel, baik secara langsung melalui platform Dagangan, maupun melalui jaringan reseller dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dagangan.

Berbasis di Yogyakarta, Dagangan menggunakan model hub-and-spoke dalam operasional bisnisnya. Startup ini membangun pusat pengadaan kebutuhan pokok atau micro fulfilment center (hub) di kota-kota tier 3-4 dan wilayah pedesaan sehingga biaya logistik menjadi lebih efisien.

Model operasional ini memberikan kemudahan bagi para pengguna aplikasi Dagangan dalam mendapatkan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan lebih mudah dan murah. Sekaligus, membantu produsen besar untuk menjangkau area-area yang sebelumnya sulit dilakukan akibat keterbatasan logistik.

“Tujuan utama kami adalah membangun perusahaan ritel dan e-Commerce terintegrasi terbesar di Indonesia yang mampu menjangkau 90.000 desa dan kota-kota tier 3-4, di mana 80 persen dari total  penduduk Indonesia tinggal,” ungkap President dan Co-founder Dagangan, Wilson Yanaprasetya.

Sejak menerima pendanaan Seri A sebesar US$11,5 juta pada September 2021 lalu, Dagangan telah mencetak pertumbuhan bisnis hingga lima kali lipat. Saat ini Dagangan telah memiliki lebih dari 40 hub yang tersebar di berbagai area di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Produk dan layanan Dagangan telah menjangkau hampir 15.000 desa di 40 kota/kabupaten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya