Rachmat Gobel Sebut UU Cipta Kerja Telah Sesuai Pancasila
- Istimewa
VIVA – Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila dan pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Gobel, gol Pancasila itu kesejahteraan bersama dan budi pekerti manusia Indonesia. Secara yuridis, kata Gobel, Pancasila diterjemahkan dalam beragam regulasi. Sebagai contoh ia menyebutkan tentang hadirnya UU Cipta Kerja.
Menurut Gobel, UU tersebut dibuat untuk mengundang investasi dengan memberikan banyak kemudahan. Namun ia menyatakan investasi tersebut harus memperkuat NKRI, bukan memperlemahnya.
Baca juga: Sindiran BUMN Tak Ikut Formula E, Honorer Dihapus hingga Kateter Urin
“Investasi itu harus dilihat apakah memberikan value kepada kita atau cuma mempekerjakan rakyat kita belaka,” kata Gobel dikutip awak media, Jumat, 3 Juni 2022.
Karena itu, Gobel membedakan antara pembangunan sumber daya manusia dan mempekerjakan manusia.
“Pada yang pertama, investasi bukan sekadar memberikan lapangan kerja tapi yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, peningkatan skill, dan membangun wawasan. Sedangkan yang kedua lapangan kerja hanya dilihat dari sisi besaran upah semata,” kata Politikus Partai NasDem tersebut.
Gobel menjelaskan, pembedaan itu penting dalam kerangka transfer teknologi dari setiap investasi yang datang ke Indonesia.
Dia menyatakan, ada tiga tingkatan dalam masalah transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of know how. Ketiga, transfer of technology itu sendiri.
“Jadi investasi jangan dilihat dari sisi upah saja, dari sisi uang saja. Karena yang terpenting adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Di situ letak pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bangsa,” ujarnya.
Karena itu, Gobel mengingatkan bahwa investasi asing itu hanya pelengkap saja. Hal ini penting agar jangan sampai yang terjadi adalah penghambaan Indonesia terhadap investasi asing. Dalam hal ini ia mencontohkan seperti yang terjadi dalam investasi tambang nikel di Sulawesi.
“Yang kerjanya pun bukan rakyat kita tapi rakyat asing. Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itu memperlemah NKRI,” kata legislator dapil Gorontalo itu.
Gobel juga mengingatkan tentang pentingnya pemahaman terhadap filosofi dalam mengundang investasi asing tersebut, karena di situlah pentingnya memahami Pancasila.
Karena itu, ia menyebutkan tentang pentingnya pendidikan di Lemhannas bagi elite bangsa di semua lapangan. Selain itu, ia juga menekankan tentang pendidikan Pancasila dan budi pekerja bagi semua pelajar.
“Pancasila harus menjadi budaya, karena itu harus sudah diajarkan sejak tingkat taman kanak-kanak. Dengan pembudayaan tersebut, maka tujuan Pancasila untuk tercapainya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat akan tercapai,” imbuhnya.