Potensi Tembakau Jadi Bagian Ekonomi Sirkular Perlu Dimaksimalkan

Panen tembakau petani Indonesia. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Potensi ekonomi tembakau sebagai salah satu komoditas pertanian hingga saat ini dinilai masih belum maksimal dimanfaatkan. Komoditas ini disebut bisa dikembangkan menjadi bagian ekonomi sirkular.

Bea Cukai: Operasi Thunder dan Demeter 2024 untuk Lindungi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Indonesia

Sekjen Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Hananto Wibisono mengatakan, secara saintifik, tak sedikit jurnal ilmiah yang telah membuktikan bahwa tanaman tembakau punya komponen ilmiah yang sangat bermanfaat bagi lingkungan.

Sebab, tidak sedikit penelitian yang mempublikasikan manfaat ilmiah pemanfaatan tembakau, mulai dari limbah tembakau (granul ekstrak tembakau) terhadap larva aedes aegypti, hingga limbah batang tembakau yang bisa menjadi bahan pupuk organik, pewarna alami bitoik, bio briket, bio diesel (energi alternatif), hingga pestisida. 

Hambat Ekonomi Nasional, Kemenko Perekonomian Soroti Rancangan Permenkes Soal IHT

"Ini bukti bahwa tembakau memiliki potensi ekonomi dan dapat membantu proses pertanian yang ramah lingkungan. Sudah saatnya kita bersama pemerintah fokus mengembangkan hal ini agar kita bisa menerapkan circular economy," kata Hananto dalam keterangannya, Kamis 2 Juni 2022.

Panen tembakau petani Indonesia

Photo :
  • ANTARA FOTO/Siswowidodo
Mengatasi Epidemi Merokok Perlu Strategi Kebijakan Komprehensif Berbasis Bukti Ilmiah

Hal tersebut pun diamini oleh Dosen Ekonomi Pertanian IPB, Prima Gandi. Dia menyebut, seluruh bukti saintifik itu sebenarnya dapat diakses secara gratis, sehingga diharapkan bisa dimanfaatkan oleh lintas instansi dan sektoral untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pemanfaatan tembakau tersebut.

"Indonesia sangat welcome terhadap investor. Mengapa pemerintah tidak membantu memberikan kesempatan investasi agar potensi ini menjadi nilai ekonomi yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas, dimulai dari daerah yang merupakan sentra pertanian tembakau," kata Prima.

Diketahui, limbah produk tembakau yakni puntung rokok, ternyata saat ini sudah bisa diolah menjadi varian produk yang estetik dan bermanfaat. Produk tersebut terdiri dari beberapa barang mulai dari cella flake, jam tangan, hingga frame kacamata.

Selain itu, puntung rokok juga bisa diolah menjadi bio-pestisida ramah lingkungan, yang memiliki manfaat untuk membasmi hama dengan cara penyemprotan. Pemanfaatan bio pestisida ini perlu disebarluaskan, mengingat peluang besar yang dapat membantu petani untuk menghemat biaya produksi sekaligus sebagai upaya mengurangi sampah di lingkungan sekitar. 

Cara penggunaannya, yakni cairan puntung rokok dicampur dengan air biasa menggunakan perbandingan 1:2, kemudian pestisida limbah puntung rokok disemprotkan pada tanaman sekitar tiga kali seminggu atau sesuai dengan kebutuhan.

Adapun manfaat bio pestisida dari limbah produk tembakau ini dapat mencegah kehadiran hama karena baunya yang menyengat, merusak syaraf hama, mengacaukan sistem hormon hama, mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya