Nilai Tukar Petani Turun 2,81 Persen, Daya Beli Kian Melemah?

Ilustrasi petani.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono melaporkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Mei 2022 adalah sebesar 105,41. Nilai tersebut turun 2,81 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

Cara BRI agar Tak Salah Hapus Utang UMKM Petani hingga Nelayan yang Ditetapkan Pemerintah

"Jika dilihat per subsektornya, subsektor tanaman perkebunan rakyat itu mengalami penurunan nilai tukar petani yang terdalam, yakni turun sebesar 9,29 persen," kata Margo dalam telekonferensi, Kamis 2 Juni 2022.

Untuk diketahui, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani. NTP ini menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi (oleh petani), maupun untuk biaya produksinya.

Langkah Wahono-Nurul Majukan Sektor Peternakan dan Pertanian Bojonegoro

NTP vs Kesejahteraan Petani

Photo :
  • vstory

Margo menambahkan, indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 8,82 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik sebesar 0,51 persen.

Dituding Ruwet dan Bertele-tele, Pemerintah Pangkas Birokrasi Penyaluran Pupuk Subsidi

Harga di Tingkat Petani

Harga gabah kering panen di tingkat petani tercatat naik 2,12 persen, dan harga beras premium di penggilingan turun 0,67 persen. Berdasarkan 1.671 transaksi penjualan gabah di 28 provinsi selama Mei 2022, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) mencapai 64,75 persen, gabah kering giling (GKG) 21,78 persen, dan gabah luar kualitas 13,47 persen.

Selama Mei 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.461,00 per kg atau naik 2,12 persen, dan di tingkat penggilingan Rp4.578,00 per kg atau naik 2,15 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya. Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.139,00 per kg atau naik 1,27 persen, dan di tingkat penggilingan Rp5.254,00 per kg atau naik 1,16 persen.

Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.278,00 per kg atau naik 1,97 persen, dan di tingkat penggilingan Rp4.380,00 per kg atau naik 2,13 persen. Dibandingkan Mei 2021, rata-rata harga gabah pada Mei 2022 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,45 persen, 3,93 persen, dan 3,41 persen.

Tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada Mei 2022 dibandingkan dengan Mei 2021 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,78 persen, 4,08 persen, dan 3,68 persen.

Selama Mei 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 906 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, di mana diperoleh 1.155 observasi beras di penggilingan.

"Pada Mei 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.513,00 per kg, turun sebesar 0,67 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.065,00 per kg atau turun sebesar 0,43 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp8.902,00 per kg atau naik sebesar 0,55 persen," ujarnya.

Ilustrasi Analisis Tren Pasar

Daya Beli Tahan Banting, Pasar Domestik Diprediksi Bakal Untung Kalau ...

Hasil Pemilu AS ) menimbulkan kekhawatiran di pasar global dan domestik. Analis memperkirakan pasar domestik berpotensi cuan apabila mampu meredakan aksi jual (net sell).

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024