Gas Bumi Akan Dioptimalkan Saat Transisi Energi, Ini Contohnya
- Dok. Pertamina
VIVA – PT PGN Tbk berkomitmen untuk melakukan utilisasi gas bumi yang berkelanjutan, demi mengedepankan pentingnya peran gas bumi di masa transisi energi.
Hal itu khususnya untuk berkontribusi pada roadmap atau peta jalan pemerintah, terkait transisi energi dan penurunan emisi sebesar 1.526 juta ton CO2 pada tahun 2060.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, ke depan penggunaan bahan bakar fosil akan tetap digunakan, namun, diimbangi dengan berbagai energi baru terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 2 Juni 2022: Global Stabil, Antam Naik
Untuk gas bumi, Kementerian ESDM menargetkan dapat meningkatkan produksi gas bumi sebesar 12 bscfd pada 2030. Gas bumi kedepan akan dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT 100 persen, dan pemenuhan energi domestik untuk bahan bakar pembangkit, transportasi, industri, serta rumah tangga.
"Di sini jargas akan diperluas ke depan. Diharapkan sudah ada skema pendanaan jargas KPBU dan swasta, sehingga target 1 juta jargas per tahun bisa disetujui oleh Kemenkeu," kata Tutuka dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis 2 Juni 2022.
Dia menambahkan, selain jargas, BBG juga akan ditingkatkan dengan kota Semarang sebagai percontohan. Apabila dapat menjadi contoh yang menarik, maka hal serupa juga akan dilakukan di wilayah-wilayah lain.
"Hal yang perlu kita lakukan untuk bisa melayani masyarakat dan mudah diakses adalah pengembangan infrastruktur," kata Tutuka.
Dia memastikan, di Indonesia Timur akan ada banyak pengembangan infrastruktur seperti FSRU untuk LNG, dan konversi BBM ke gas pada pembangkit listrik.
"Hal itu selain pembangunan Pipa Cisem yang akan dimulai dari Semarang ke Batang," ujarnya.