Kemenko Marves Soroti Dampak Sampah Plastik Bagi Lingkungan
- Ist.
VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menaruh perhatian besar pada dampak dari sampah plastik pada lingkungan. Khususnya bagi ekosistem kelautan.
Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan melalui kolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti dengan National Plastic Action Partnership (NPAP) serta Ocean Plastics Leadership Network (OPLN) dalam penyelenggaraan 'Indonesia Country Dialogue: Global Treaty on Plastic Pollution' beberapa waktu lalu.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves, Nani Hendiarti menjelaskan, upaya ini bertujuan untuk membangun kapasitas pemangku kepentingan dalam negeri mengenai pengadopsian perjanjian plastik global di UNEA 5.2.
"Ini menjadi momentum penting bagi kita semua, mengingat betapa seriusnya negeri ini dalam mengawal isu sampah plastik," kata Nani dalam keterangannya, dikutip Selasa 31 Mei 2022.
Dia menambahkan, fokus perhatian terkait isu sampah plastik ini juga perlu didiskusikan, pada berbagai hal mengenai Global Plastic Treaty tersebut. Hal itu termasuk peluang, manfaat, konsekuensi, serta tanggung jawab bagi seluruh pihak yang akan meratifikasikannya.
"Serta langkah strategis selanjutnya yang perlu ditempuh oleh Indonesia dalam menghadapi masalah sampah plastik tersebut," ujarnya.
Isu mengenai dampak dari sampah plastik ini juga turut menjadi perhatian sejumlah pihak, salah satunya yakni Common Seas Indonesia yang baru meluncurkan 'Kampanye Animasi Dampak Sampah Plastik'. Kampanye kepedulian terkait masalah sampah plastik oleh Common Seas Indonesia ini, juga disampaikan oleh aktor Inggris, Stephen Fry, yang menyuarakannya melalui video animasi melalui tautan ini.
Animasi tersebut didasarkan pada penelitian global yang dilakukan oleh Common Seas, yang menemukan bahwa dampak mikroplastik bahkan telah sampai mencemari darah pada hampir 8 dari 10 manusia. Animasi ini menunjukkan proses masuknya partikel plastik dari pakaian, cat, mainan, dan kemasan ke makanan, air, udara, dan, pada akhirnya, tubuh manusia.
"Ada sesuatu yang harus kau ketahui tentang plastik. Itu mengalir di dalam darahmu, darahku, dan juga darah orang lain. Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Namun, inilah kenyatannya. Bagaimana ini terjadi? Lihatlah di sekitarmu," kata Fry.
COO Common Seas Indonesia, Celia Siura menyatakan, berdasarkan pengamatannya di sepanjang sungai Brantas, terlihat adanya kerusakan lingkungan, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh masuknya aliran sampah plastik ke saluran air.
"Terdapat 1,5 juta sampah popok sekali pakai yang dibuang di Sungai Brantas setiap harinya. Gambaran ini menunjukkan bagaimana sampah plastik dapat berurai serta mencemari suplai air dan darah kita," ujar Celia.