Memerah Sepanjang Perdagangan, IHSG Berhasil Bertahan di Level 7.037

Ilustrasi IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Meskipun memerah hampir di sepanjang perdagangan hari ini dan sempat menyentuh level terendah di 6.974, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat di level 7.037 pada Senin 30 Mei 2022.

Dibuka Memerah, IHSG Diprediksi Lanjut Melemah

Dikutip dari RTI, posisi itu menguat 11,3 poin atau 0,16 persen, dibandingkan perdagangan Jumat 27 Mei di level 7.026. Total transaksi tercatat mencapai Rp15,45 triliun, dimana jumlah saham yang diperdagangkan yakni sebanyak 23,12 miliar saham. 

Pada penutupan perdagangan hari ini, terdapat 315 saham menguat, 214 terkoreksi, dan 170 saham lainnya stagnan.

Analisis Prediksi IHSG Perkasa, Intip 5 Rekomendasi Saham yang Dijagokan

Baca juga: Geger, Diam-diam Menteri Basuki Punya Ilmu Kanuragan Tersembunyi

Dengan berhasil ditahannya IHSG di level 7.037 itu, Direktur Insight Investments, Ria M. Warganda mengatakan, IHSG memang masih akan berada di wilayah positif karena nilai mata uang rupiah relatif stabil, dan angka inflasi relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

IHSG Anjlok ke Level 7.200 saat Penutupan Bursa, tapi Sederet Saham Ini Justru Melejit

"Serta naiknya harga komoditas akan membuat neraca perdagangan Indonesia semakin surplus ditopang dari sisi penjualan ekspor yang semakin meningkat," kata Ria dalam keterangannya, Senin 30 Mei 2022.

Ria pun menyarankan agar investor untuk tidak panik menanggapi gejolak yang berlangsung, selama situasi penurunan nilai IHSG. Bahkan menurutnya, dengan melihat peluang di atas justru saat ini menjadi momentum yang tepat berinvestasi para investor.

"Investor dengan profil risiko agresif dapat memanfaatkan momen ini untuk menambah investasi dengan reksa dana indeks saham. Investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada reksa dana tersebut yang dibuat untuk meniru pergerakan dan kinerja dari suatu tolok ukur yang telah ditentukan," ujarnya.

Ilustrasi papan IHSG

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Karenanya, Insight pun merekomendasikan Reksa Dana Insight Indeks IDX30 (iIDX30), yang mengacu kepada konstituen Indeks Saham IDX30 dan memiliki kinerja YTD per 24 Mei 2022 sebesar 7,63 persen dan Reksa Dana Indeks Insight Sri Kehati Likuid (ISL) yang mengacu kepada konstituen indeks saham SRI-Kehati dan memiliki kinerja secara YTD sebesar 12,02 persen.

Diketahui, kinerja YTD sampai dengan akhir April 2022 RD iIDX30 dan ISL sempat mencapai 15.84 persen dan 18,87 persen. Dimana artinya, sepanjang bulan Mei 2022 kedua RD Indeks tersebut sudah terkoreksi masing-masing -8.21 persen dan -6.85 persen.

Hal tersebut bisa jadi faktor menarik bagi Investor yang memanfaatkan momentum koreksinya market, didukung dengan fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid dimana saat ini merupakan momentum yang baik untuk nasabah menambah lagi investasi di reksa dana indeks saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya