Fenomena Badai PHK Startup RI, Ekonom Ungkap Tiga Penyebabnya

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup mulai ramai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Fenomena itu dipicu oleh ketidakmampuan bertahan saat pandemi, kalah dalam bersaing dan kalah dalam hal teknologi.

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Teranyar, dua perusahaan asal Indonesia, LinkAja dan Zenius telah melakukan PHK. Zenius sendiri mengumumkan telah melakukan PHK kepada lebih dari 200 karyawan.

Menurut Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini, setidaknya ada tiga penyebab startup itu melakukan PHK.

Teknologi Ini bikin 'Umur' Kulit Panjang

Pertama, karena sudah kalah bersaing pada masa normal, sehingga pada masa tidak normal dia tidak bisa mengatasi perubahan-perubahan penurunan konsumen. Kedua, pada saat pandemi COVID-19 startup tersebut tidak bisa survive atau bertahan.

“Ketiga kalah dalam teknologi sehingga dia tidak menjadi pilihan konsumen,” ujar Didiek saat dihubungi VIVA, Senin 30 Mei 2022.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Startup.

Photo :
  • GPG International

Menurutnya, PHK yang dilakukan oleh beberapa startup tersebut merupakan hal yang biasa dan bukan suatu keanehan. Sebab, startup merupakan suatu kegiatan ekonomi, sehingga besarnya jumlah karyawan yang keluar dan masuk dalam perusahaan bukan hal biasa.

“Jadi gampang. Karena itu yang masuk banyak yang keluar banyak itu sudah terjadi belasan tahun yang lalu ribuan startup yang masuk ribuan juga yang hilang seperti kunang-kunang hanya sedikit yang bertahan,” jelasnya.

Didik menuturkan, untuk startup yang mampu bertahan, sebabnya karena perusahaan tersebut mampu mengelola dan masyarakat merasakan manfaatnya. Startup tersebut pun mampu menghasilkan keuntungan.

“Jadi kalau sekarang ada yang PHK ya wajar saja bukan merupakan suatu hal yang aneh,” terangnya.

Sebagai informasi, LinkAja telah mengumumkan melakukan PHK. Hal itu dilakukan karena LinkAja akan melakukan reorganisasi sumber daya manusianya. Sementara Zenius yang merupakan startup pendidikan telah melakukan PHK kepada 200 karyawannya.

Manajemen Zenius mengatakan, pemutusan hubungan kerja itu dilakukan karena Zenius tengah mengalami kondisi makro ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, Zenius juga berkomitmen akan membantu karyawannya mencari pekerjaan baru setelah di-PHK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya