Promosi Investasi IKN di WEF, Bahlil: Minat Ada Eksekusinya Belum
- istimewa
VIVA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah menawarkan peluang investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kepada para investor global. Hal itu disampaikannya dalam ajang annual meeting World Economic Forum (WEF) yang dihelat di Davos, Swiss.
Dia menegaskan, hal itu sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi, untuk mewujudkan rencana pembangunan IKN yang ditargetkan segera berjalan pada tahun ini.
"Ya (proyek) IKN jadi salah satu yang kita bicarakan dengan para (calon) investor (di ajang WEF 2022) ini," kata Bahlil dalam telekonferensi di Press Briefing WEF 2022, dikutip Rabu, 25 Mei 2022.
"Karena (investasi dan pembangunan) IKN itu harus kita wujudkan, demi memastikan bahwa perintah Presiden Jokowi itu bisa dilaksanakan dengan baik sesuai rencana," ujarnya.
Bahlil mengatakan, saat pihaknya mempromosikan dan membahas peluang investasi di IKN Nusantara kepada para chief executive officer kelas dunia itu, mereka telah menunjukkan adanya minat untuk menggelontorkan dananya bagi pembangunan mega proyek tersebut.
Namun, lanjut Bahlil, belum dipastikan bahwa akan ada kesepakatan investasi dari para CEO tersebut, terhadap proyek IKN Nusantara yang digadang-gadang oleh Pemerintah Indonesia itu.
Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
- Antara
"Jadi saat mereka tanya segala macam, ya kita jelasin (bagaimana investasi di IKN). Minat mereka (untuk berinvestasi di IKN) ada, tapi memang eksekusinya belum," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sudah sempat mengatakan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) bakal berinvestasi sebesar US$20 miliar atau setara Rp293 triliun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Saya sudah bertemu putera mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman. Dia menyatakan akan berinvestasi sangat besar. UEA melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi sebesar US$20 miliar," kata Luhut dalam keterangannya, dikutip Senin 23 Mei 2022.
