BPK Soroti Pelaksanaan Digitalisasi SPBU hingga Pengelolaan PJP4U

Ilustrasi SPBU
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2021, yang mencatat 4.555 temuan dan memuat 6.011 permasalahan pengelolaan keuangan negara sebesar Rp31,34 triliun.

Pada bagian terkait Pendapatan, Biaya, dan Investasi BUMN, hasil pemeriksaan BPK atas 16 objek pemeriksaan pada 15 BUMN atau anak perusahaan BUMN menyimpulkan bahwa pendapatan, biaya, dan investasi BUMN telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria pada satu objek pemeriksaan, sesuai kriteria dengan pengecualian atas permasalahan tertentu pada 14 objek pemeriksaan.

"Dan tidak sesuai dengan kriteria pada satu objek pemeriksaan," kata Ketua BPK Isma Yatun dalam telekonferensi di Rapat Paripurna DPR RI, Selasa 24 Mei 2022.

Dia menjelaskan, permasalahan yang perlu mendapat perhatian antara lain, pertama, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan dan berpotensi merugikan PT Telkom.

"Sehingga mengakibatkan PT Telkom kehilangan kesempatan menerima pendapatan sewa digitalisasi SPBU selama tahun 2019 kepada PT Pertamina sebesar Rp193,25 miliar," ujarnya.

Gedung Telkom Indonesia.

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Selain itu, terdapat duplikasi penggunaan perangkat network SPBU yang mengakibatkan pemborosan keuangan PT Telkom sebesar Rp50,49 miliar.

Kedua, pengelolaan pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), check-in counter dan aviobridge pada PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II, tidak sesuai dengan ketentuan. 

Kuasa Hukum Tom Lembong Serahkan Hasil Audit BPK ke Hakim Praperadilan, Hasilnya Tak Ada Kerugian Negara

Sehingga PT AP II tidak dapat segera memanfaatkan pendapatan yang menjadi piutang sebesar Rp168,66 miliar.

Kemudian yang ketiga, proses pemberian fasilitas kredit oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kepada PT OBL dengan baki debit per 31 Desember 2019 sebesar Rp226,10 miliar, belum sesuai dengan ketentuan.

Ada Kejutan dari Telkomsel untuk Pelanggan Setia

"Serta pemberian fasilitas kredit kepada PT APA dengan baki debit per 31 Desember 2019 sebesar Rp1,12 triliun, belum menerapkan prinsip kehati-hatian," ujarnya.

Siap Manjakan Gamers Indonesia dengan Paket Spesial
Viral mobil-mobil rusak diduga akibat pakai Pertamax

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Viral di sosial media yang memperlihatkan beberapa mobil yang mengalami kerusakan karena diduga gunakan BBM Pertamax. Pertamina pun langsung investigasi.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024