Dirut Antam Buka Suara soal Peluang Kerja Sama dengan Tesla

RUPST Antam.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dikabarkan bakal menjalin kerja sama bisnis dengan pabrikan mobil listrik pimpinan Elon Musk, Tesla Inc. Rencananya kerja sama ini untuk membangun ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

Dilema Produsen Mobil Listrik China: Laris tapi Merugi

Direktur Utama Antam, Nicolas D. Kanter mengaku pihaknya memang memiliki kesempatan untuk menjadi mitra bagi Tesla Inc, dalam rencana pembangunan ekosistem tersebut.

Apalagi, lanjut Nico, pihak Antam juga sudah pernah diajak oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, saat melakukan pembicaraan dengan Tim dari Tesla beberapa waktu lalu.

Indonesia to Export EV Battery Materials to Tesla This Month

"Berkaitan dengan Tesla, memang kita saat itu termasuk salah satu perusahaan yang diundang oleh (Kemenko) Marinves untuk berbicara dengan mereka," kata Nicolas di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa 24 Mei 2022.

Servis Mobil Tesla. Foto: Autoevolution.

Photo :
  • Autoevolution.
Mobil Listrik Aion Semakin Populer di Indonesia

Ia mengatakan, pihak Tesla memiliki ketertarikan untuk menjalin kerja sama dengan pihak Antam dalam pembentukan ekosistem baterai dan mobil listrik tersebut. Namun Nicolas mengakui bahwa sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Tim Tesla tersebut.

"Jadi kalau ditanyakan apakah ada follow up, sampai sekarang sih belum. Tapi memang ada ketertarikan," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam pembicaraan kala itu, Tim Tesla sempat bertanya mengenai bidang kerja dan kapabilitas Antam dalam kerangka kerja dan rencana pembentukan ekosistem mobil listrik tersebut.

Namun, dia memastikan bahwa pembicaraan itu baru merupakan tahap penjajakan dan permulaan semata. Karena belum ada hal-hal teknis yang dibicarakan lebih mendalam terkait rencana kerja sama dan kemitraan dengan Tesla.

"Dalam pembicaraan itu mereka sempat tanya soal Antam, apa saja sumber daya yang kita miliki, kemudian apakah kita punya agenda ESG. Tapi kelihatannya itu hanya penjajakan tahap awal saja. Sejauh ini belum ada realisasi apapun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya