RI Ditawari Jadi Anggota Dewan ICAO, Menhub: Ini Pengakuan Dunia

Menhub Budi Karya Sumadi di acara Changi Aviation Summit di Singapura.
Sumber :
  • Kemenhub

VIVA – Indonesia mendapat tawaran dari International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk menjadi anggota dewan ICAO. Hal ini diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi seusai bertemu dengan sejumlah pihak dalam rangkaian kegiatan Changi Aviation Summit 2020 di Singapura. 

Menhub bertemu dengan Presiden ICAO, Salvatore Sciacchitano dan CEO Boeing, Michael A. Arthur. Turut mendampingi Menhub dalam pertemuan tersebut, Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo.

“Saya merasa bangga mendapat tawaran menjadi anggota ICAO. Ini merupakan kejutan, karena tidak direncanakan sebelumnya. Menurut saya ini adalah pengakuan bahwa kemajuan sektor penerbangan kita diakui dunia internasional,” ujar Menhub dalam keterangan resmi, Kamis 19 Mei 2022.

Ilustrasi Industri Penerbangan

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Menhub mengungkapkan, Indonesia terus berkomitmen memajukan industri penerbangan nasional, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan.

Menurut Menhub, tawaran ini merupakan hal yang membanggakan, mengingat ICAO adalah organisasi yang sangat konservatif atau hati-hati terhadap aspek-aspek tersebut. 

“Menurut saya ICAO melihat adanya kemajuan itu. Bayangkan ada ratusan ribu penerbangan nasional yang kita layani. Itu tidak sederhana tetapi kita mampu mengontrol itu,” tuturnya.

Tawaran ini tentunya menjadi hal yang menggembirakan juga bagi seluruh stakeholder penerbangan baik operator bandara, maskapai penerbangan, regulator, dan unsur terkait lainnya. Menhub menjelaskan, tawaran ini akan ditindaklanjuti melalui proses ratifikasi oleh ICAO untuk meminta masukan kepada negara-negara anggota dewan ICAO. 

“Kita tunggu hasil ratifikasinya. Mudah-mudahan ini dapat membawa kabar baik bagi kemajuan industri penerbangan nasional maupun secara regional di kawasan Asia Tenggara,” ucapnya.

Indonesia Pernah Jadi Anggota Dewan Tahun 1962-2001

Indonesia pernah menjadi anggota Dewan ICAO Kategori III dari tahun 1962 sampai dengan tahun 2001. Kategori III merupakan perwakilan negara-negara yang memiliki wilayah geografis yang luas.

Selain itu, Menhub bersama Presiden ICAO juga membahas rencana penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi sektor penerbangan di Indonesia, yang akan menjadi rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia di KTT G20. “Kita akan mengkampanyekan kebangkitan industri penerbangan nasional dan juga dunia dengan mengundang para pelaku industri penerbangan di berbagai negara,” katanya.

Menhub dan CEO Boeing Bahas Kebutuhan Pesawat di Indonesia

Saat bertemu dengan CEO Boeing Michael A. Arthur, Menhub mengungkapkan potensi kebutuhan pesawat di Indonesia untuk melayani penerbangan domestik yang jumlah pergerakannya kian meningkat pada tahun ini, khususnya pada saat masa mudik tahun ini. 

“Untuk itu saya minta pihak Boeing untuk berkomunikasi dengan sejumlah maskapai nasional terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan pesawat tersebut,” ujarnya.

Lion Group Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat 10 Persen di Nataru

Menhub mengatakan, pemenuhan kebutuhan pesawat terutama ditujukan untuk rute-rute daerah yang kecil yang selama ini mengalami kendala tidak adanya penerbangan.  “Kita ingin ke depannya tidak ada lagi daerah-daerah yang tidak dilayani penerbangan,” katanya.

Pertemuan dengan CEO Boeing dimanfaatkan Menhub untuk memberikan informasi bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk membangkitkan kembali industri penerbangan baik nasional maupun global yang terdampak Pandemi COVID-19. 

Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10% di Semua Bandara

Selain itu, Menhub juga membahas tentang peluang kerja sama penyediaan alat simulator penerbangan untuk melengkapi fasilitas di sekolah vokasi penerbangan yang dikelola Kemenhub.

Lewat Pesawat Karya Anak Bangsa, Ansar Ahmad Ingin Wujudkan Konektivitas Daerah Terpencil di Kepri
Ilustrasi penumpang di kabin pesawat.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Fitur pertama diluncurkan di Indonesia ini bisa mengetahui secara akurat jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari moda transportasi udara atau pesawat.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024