Dibayangi PMK, Kota Bekasi Bisa Rugi Ratusan Miliar Jika Tertular
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan menghantui daerah sentra-sentra peternakan di Indonesia. Bahkan potensi kerugian yang bisa diderita tidak main-main, bisa sampai ratusan miliar.
Contohnya di Wilayah Kota Bekasi di Provinsi Jawa Barat. Daerah itu disebut bakal mengalami kerugian ekonomi hingga ratusan miliar rupiah jika daerah itu sampai tertular.
"Selain kerugian kematian ternak, kerugian ekonomi juga pasti mengikuti," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi Herbert S W Panjaitan di Bekasi, Rabu.
Dia menjelaskan, kerugian kematian ternak dengan morbiditas 90-100 persen sewaktu-sewaktu bisa terjadi. Jika, penyakit mulut dan kuku pada hewan telah tersebar di Kota Bekasi.
Lebih lanjut menurut Herbert, kerugian ekonomi akibat potensi penularan penyakit ini di wilayahnya bisa mencapai Rp263 miliar per tahun. Hal tersebut akibat kematian ternak milik masyarakat.
Kondisi tersebut juga akan menghambat sektor perdagangan dan bisnis terkait. Seperti usaha aqiqah serta penjualan hewan kurban yang kerugiannya ditaksir hingga mencapai Rp157 miliar setahun.
"Begitu pula dengan potensi hambatan usaha kuliner dari hasil produk ternak. Pedagang ternak yang menjadi korban secara langsung," katanya.
Karena itu, Pemerintah Kota Bekasi meminta segenap warga untuk mewaspadai penularan PMK menyusul penyebaran penyakit itu telah terjadi di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat Kota Bekasi agar waspada terhadap penyakit yang sangat menular tersebut," katanya.
Lebih lanjut kata Herbert, Bekasi diklasifikasikan sebagai wilayah yang terancam ataupun terduga dapat tertular wabah PMK. Karena, sebagian besar kebutuhan ternak dan produk ternak Kota Bekasi didatangkan dari wilayah-wilayah yang saat ini terkena wabah.
"Bisa saja Kota Bekasi dapat ditemukan kasus PMK karena ternak dan produk ternak yang dikirim ke Kota Bekasi banyaknya berasal dari daerah-daerah yang telah dinyatakan oleh Mentan sebagai daerah wabah PMK sehingga risikonya pun sangat tinggi," ucapnya. (Ant)