Ekspor RI Naik 3,11 Persen Secara Bulanan, Ini Pendorongnya

Ilustrasi kegiatan ekspor impor.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan, ekspor Indonesia pada April 2022 sebesar US$27,32 miliar atau naik 3,11 persen dibandingkan ekspor Maret 2022 sebesar US$26,49.

Kanwil Bea Cukai Jakarta Gelontorkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Dua Perusahaan Ini

Peningkatan tersebut terjadi karena meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 3,17 persen, yaitu dari US$25,09 juta menjadi US$25,88 juta. Dan ekspor migas naik 2,01 persen dari US$1.405,1 juta menjadi US$1.433,3 juta.

“Secara mtm peningkatan non migas sebesar 3,17 persen kalau dilihat komoditas di dalamnya yang meningkat cukup tajam adalah bahan bakar mineral sebesar 13,88 persen. Kemudian diikuti oleh komoditas bijih, logam, terak, dan abu meningkat 41,61 persen,” ujar Margo dalam konferensi pers, Selasa 17 Mei 2022.

Pelepasan Ekspor Berkelanjutan Produk Kerajinan Kerang Asal Magelang

Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Margo melanjutkan, untuk peningkatan ekspor migas disebabkan dari kenaikan nilai ekspor hasil minyak. Di mana di April 2022 secara month to month atau mtm meningkat sebesar 32,64 persen.

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Kemudian jika menurut sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan di Januari-April 2022 naik 29,19 persen dibanding periode yang sama di 2021.

“Ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 11,94 persen, dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 106,29 persen,” kata Margo.

Sementara untuk ekspor non migas berdasarkan negara tujuan pada Tiongkok sebesar US$5,49 miliar, AS US$2,46 miliar, dan Jepang US$2,24 miliar. Dari hal itu maka total kontribusi ekspor ketiga negara mencapai 39,37 persen.

“Sedangkan ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$5,44 miliar dan US$2,02 miliar,” jelasnya.

Namun, jika berdasarkan provinsi asal barang ekspor Indonesia terbesar pada Januari-April 2022 berasal dari Jawa Barat (Jabar), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Jawa Timur (Jatim). Untuk Jabar menyumbang sebesar US$13,03 miliar atau 13,94 persen, Kaltim US$9,51 miliar atau 10,18 persen, dan Jatim US$9,13 miliar atau 9,77 persen.

“Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 33,89 persen dari seluruh ekspor nasional,” paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya