Pasar Tenaga Kerja Membaik, Kepercayaan Konsumen April Naik

Penyedia lowongan kerja bagi para pencari kerja
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Survei Danareksa Research Institute (DRI) mencatat Indeks Kepercayaan Konsumen pada April 2022 mengalami peningkatan menjadi 83,9 dari bulan sebelumnya yang sebesar 83,8.

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Kepala Ekonom DRI, Rima Prama Artha mengungkapkan untuk Indeks Kondisi Ekonomi naik 1,9 persen menjadi 48,4 dari 47,5 dari bulan lalu. Sedangkan Indeks Ekspektasi Kegiatan Ekonomi (IE) turun 0,5 persen menjadi 110,6.

“Indeks kondisi ekonomi meningkat karena konsumen lebih positif didorong oleh perbaikan di pasar tenaga kerja. Karena mobilitas publik perlahan kembali normal,” kata Rima dalam laporan Survei Konsumen dikutip, Selasa 17 Mei 2022.

Pertimbangan Utama The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Kebijakan Trump Jadi Sorotan

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 17 Mei 2022: Global Stagnan, Antam Naik

Rima mengungkapkan, IKK yang meningkat hanya terjadi di luar Jawa, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Di mana hal itu utamanya didorong oleh membaiknya kondisi ekonomi lokal saat ini dan pasar tenaga kerja.

Sri Mulyani Ungkap Investasi di KEK Capai Rp 205,2 Triliun, Sudah Serap 132.227 Tenaga Kerja

Sementara itu, IKK di DKI Jakarta relatif stabil. Sedangkan IKK di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah mengalami penurunan karena kondisi ekonomi lokal yang diperkirakan akan memburuk.

“Di samping itu, perbaikan pasar tenaga kerja juga terlihat di Jawa dengan peningkatan yang lebih baik dibandingkan di luar Jawa. Hal ini sejalan dengan angka pengangguran yang dirilis BPS di mana penurunan angka pengangguran di Jawa relatif lebih baik dari luar Jawa,” jelasnya.

Pramuniaga memasukkan barang yang telah dibeli konsumen ke dalam kantong plastik di salah satu mini market. (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Adapun untuk Indeks Kepercayaan Konsumen terhadap Pemerintah atau Consumer Confidence in the Government Index (CCGI), turun 6,2 persen month on month (mom) menjadi 103,3.

“Hal itu mencerminkan melemahnya sentimen terhadap kemampuan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor mungkin menjadi penyebab turunnya CCGI, antara lain tingginya inflasi pada 22 April, khususnya kenaikan BBM, PPN hingga 11 persen, serta kenaikan harga sembako,” terang Rima.

Selain itu, konsumen juga kurang percaya terhadap kemampuan pemerintah untuk menegakkan supremasi hukum. Itu terlihat dari indeks yang turun 4,7 persen mom menjadi 113,9. Kemudian kemampuan pemerintah dalam menjamin keamanan dan lingkungan teratur turun 2,3 persen mom menjadi 151,5.

Serta kemampuan pemerintah untuk menyediakan dan memelihara infrastruktur publik juga turun 6,2 persen mom menjadi 154,5 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya