Demo Depan DPR, Buruh Tuntut Driver Ojol Juga Dapat Pensiunan
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Demo Buruh May Day Fiesta berlangsung di depan gerbang utama gedung DPR MPR, Sabtu 14 Mei 2022. Demo buruh kali ini membawa ribuan anggota dari berbagai wilayah.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam operasinya di depan massa aksi, menyinggung pengemudi ojek online (ojol) juga sebagai bagian dari buruh yang layak mendapatkan dana pensiun sama seperti pekerja pada umumnya.
"Mereka berhak mendapat hak-hak sebagai pekerja, upah layak, jaminan kesehatan, jaminan pensiun dan jaminan-jaminan lain," ujar Said saat demo berlangsung di depan gerbang gedung DPR MPR, Sabtu 14 Mei 2022.
Dalam hal ini, Said Iqbal mengatakan dirinya yakin pemerintah bisa menggunakan kapasitasnya untuk memperhatikan nasib para pengemudi ojol yang tidak mendapatkan jaminan apapun sebagai pekerja.
Padahal, pengemudi ojol merupakan bidang pekerjaan yang paling banyak digandrungi masyarakat kalangan menengah ke bawah, dan juga tetap beroperasi di hari blue sekalipun.
"Driver ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya, sehingga berhak mendapat hak-hak sebagai pekerja," ujarnya.
Mayday Fiesta 2022 di Stadion GBK
- VIVA/M Ali Wafa
Di sisi lain Said mengatakan, para pekerja rumah tangga (PRT) mendapatkan jaminan perlindungan yang layak, Said yang mewakili para buruh berharap pemerintah mau mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
Massa menggelar aksi di depan gedung DPR MPR RI, dan memenuhi sisi jalan depan gedung, tepatnya di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sambil menggelar aksi, mereka mendendangkan lagu perjuangan untuk membakar semangat massa. Suasa demonstrasi pun semakin semarak kala massa bernyanyi bersama.
Di sisi lain, ratusan petugas kepolisian juga melakukan penjagaan di lokasi guna memastikan aksi berjalan dengan aman dan lancar. Hingga saat ini, kondisi di lokasi masih terpantau kondusif.
DPR Singgung 'Partai Cokelat' saat Rapat Bareng Menhan-Panglima TNI
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Yoyok Riyo Sudibyo sempat menyinggung soal netralitas dan istilah 'Partai Cokelat' di Pilkada serentak 2024.
