Mobilitas Masyarakat di Lebaran Naik Tajam, Kemenkeu: Dongkrak Ekonomi
- Tangkapan layar M Yudha P.
VIVA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, mobilitas masyarakat dalam beberapa waktu terakhir sudah cukup tinggi dan turut berdampak pada upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu menurutnya merupakan dampak dari dapat dikendalikannya pandemi COVID-19 sehingga penanganannya terkelola dengan baik, serta adanya momentum bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di kuartal II-2022.
"Kabar gembiranya adalah memang dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terkelola dengan baik dan juga meningkatnya aktivitas masyarakat pada momentum Ramadhan dan Lebaran di kuartal II-2022 ini, membuat mobilitas masyarakat cukup tinggi," kata Febrio dalam telekonferensi, Jumat 13 Mei 2022.
Baca juga: Hargai Senior Sesama Eks Prajurit TNI, AHY Tolak Disambut Gubernur Edy
Meskipun, lanjut Febrio, sebenarnya rata-rata mobilitas masyarakat pada kuartal I-2022 juga sudah cukup tinggi, yakni berada di level 7,1 persen atau di atas rata-rata pada awal tahun 2020. Hal itu menurutnya jelas lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal I-2021, di mana mobilitas masyarakat saat itu masih berada di teritori negatif.
Dengan demikian, Febrio memastikan ini jadi salah satu faktor yang menjelaskan kenapa pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal I-2022 bisa berada di level 5,01 persen.
"Dan itu jelas menunjukkan aktivitas ekonomi yang terus membaik," ujarnya.
Febrio menambahkan, pada momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2022, aktivitas rekreasi masyarakat juga terlihat meningkat cukup tajam. Diharapkan, hal ini bisa membantu sektor-sektor terkait sektor pariwisata, seperti sektor transportasi serta makanan dan minuman yang tadinya masih di bawah performance, untuk bisa mendongkrak kinerjanya masing-masing.
"Jadi dengan aktivitas di bulan Ramadhan dan Lebaran di bulan Mei 2022 ini, harapannya hal tersebut bisa membawa sektor pariwisata lebih mendekati masa pra-pandeminya," kata Febrio.
Sementara untuk mobilitas masyarakat di workplace atau tempat kerja, banyaknya masyarakat yang cuti Lebaran membuat kegiatan di sektor workplace itu terkontraksi. Tetapi secara agregat dapat dilihat bahwa dampak positifnya cukup tinggi, di mana pada April dan Mei 2022 rata-rata aktivitas mobilitasnya mencapai 15,4 persen di atas kondisi pra-pandemi.
"Ini adalah hal-hal yang sangat menggembirakan dan mudah-mudahan ini akan tercermin di aktivitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 yang kita harap lebih kuat lagi," ujarnya.