Realisasi Anggaran Program PEN hingga Akhir April 2022 Baru 15,4%
- Tangkapan layar M Yudha P.
VIVA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu melaporkan, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai tanggal 28 April 2022 telah mencapai Rp70,37 triliun.
Dia mengungkapkan, anggaran yang terealisasi tersebut setara dengan 15,4 persen dari total pagu anggaran yang dipersiapkan sebesar Rp455,62 triliun.
Febrio menilai bahwa realisasi PEN sampai dengan bulan April 2022 itu sudah berjalan dengan baik, terutama dalam konteks penanganan kesehatannya.
"Dipastikan insentif yang sudah kita siapkan bisa dijalankan dengan baik," ujarnya di Jakarta, Jumat, 13 Mei 2022.
Dia pun menjelaskan, realisasi untuk sektor penanganan kesehatan telah mencapai Rp11,87 triliun, atau sekitar 9,7 persen dari pagu anggaran sebesar Rp122,54 triliun. Rinciannya, untuk pembayaran klaim pasien sebesar Rp8,1 triliun dan untuk insentif tenaga kesehatan sebesar Rp1,6 triliun.
Kemudian ada juga untuk insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan sebesar Rp1 triliun. "Dan dana desa bagi penanganan COVID-19 sejumlah Rp1,1 triliun," ujar Febrio.
Dari realisasi anggaran tersebut, realisasi terbesar ditujukan pada sektor perlindungan masyarakat mencapai Rp49,27 triliun atau 31,8 persen dari pagu anggaran sebesar Rp154,76 triliun.
Rinciannya meliputi Program Keluarga Harapan (PKH) Rp14,15 triliun bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kartu Sembako Rp18,8 triliun bagi 18,8 juta KPM, dan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp5,8 triliun bagi 19,3 juta KPM.
Selain itu, ada juga untuk BLT Desa Rp7,47 triliun bagi 6,13 juta keluarga, Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) Rp1,7 triliun dengan target 1,76 juta PKLW, dan nelayan serta Kartu Prakerja Rp1,4 triliun.
"Perlindungan masyarakat terutama juga berjalan dengan sesuai jadwal. PKH, BLT, PKLW, dan Kartu Prakerja, sehingga kita bisa mendapat hasil perekonomian yang terus membaik," ujarnya.