Pasar Keuangan RI Masih Mampu Redam Dampak Konflik Rusia-Ukraina
- istimewa
VIVA – Pasar keuangan global ikut mengalami gejolak sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai. Tren volatilitas pada pasar keuangan global pun kian meningkat.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, performa pasar keuangan khususnya di negara-negara berkembang semakin terkoreksi atau menurun. Ekspansi ekonomi pun ikut terkoreksi.
"Hal tersebut juga masih menjadi risiko yang harus kita kelola dengan baik," kata Febrio dalam telekonferensi, Jumat 13 Mei 2022.
Di sisi lain, Febrio menjelaskan bahwa tingkat suku bunga untuk rentang 10 tahun dalam US Dollar juga sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam dua bulan terakhir.
"Dan dampaknya ini juga harus kita hadapi dan mitigasi," ujarnya
Pasar Saham Indonesia Masih Relatif Stabil
Febrio memastikan bahwa Kementerian Keuangan juga akan terus melihat dan memantau bagaimana Indonesia cukup mampu mengurangi 'shock' tersebut dengan relatif lebih baik, dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Misalnya dari bagaimana performance pasar saham itu terkontraksi di mayoritas negara-negara, namun untuk Indonesia kita masih relatif stabil," kata Febrio.
Demikian juga dengan nilai tukar Rupiah dan kenaikan tingkat suku bunga dari Surat Berharga Negara (SBN), yang menurutnya masih dapat terkelola dengan baik.
"Apalagi jika dibandingkan banyak negara lain yang yield-nya itu meningkat lebih tinggi daripada Indonesia, ketika menghadapi gejolak di pasar global tersebut," ujarnya.