BPH Migas: Konsumsi BBM Meroket 26 Persen di Mudik 2022
- Dok: JMRB
VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melaporkan selama 17 hari pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM Idul Fitri 1443 Hijriah, yang dilakukan oleh Kementerian ESDM bersama BPH Migas dan sejumlah stakeholder lainnya, ternyata tidak ada kendala berarti yang terjadi di lapangan.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati menjelaskan, pada saat arus mudik, konsumsi gasolin (bensin) secara nasional mengalami peningkatan sekitar 26 persen.
"Di mana, penyaluran tertinggi terjadi pada H-1 Lebaran yaitu tanggal 1 Mei 2022 sebesar 36 persen dibandingkan saat penjualan normal," kata Erika dalam telekonferensi, Rabu 11 Mei 2022.
Baca juga: 6 Wilayah Terserang PMK pada Ternak, Kementan Siapkan Vaksin
"Sedangkan untuk gas oil (biosolar) itu turun sebesar 13 persen dari kondisi penjualan normal," ujarnya.
Erika menambahkan, untuk BBM jenis Pertalite terjadi kenaikannya yang sangat tinggi, yakni sebesar 46 persen, pada H-1 lebaran. "Dan itu adalah penyaluran tertinggi untuk pertalite," kata Erika.
Kemudian, pada saat arus balik mudik, konsumsi gasolin secara rata-rata nasional tercatat meningkat 12 persen, dengan kenaikan penyaluran tertinggi pada 5 Mei 2022 (H+3 Lebaran) yakni sebesar 29 persen terhadap penjualan normal. "Sedangkan untuk gas oil turun sebesar 40 persen terhadap penjualan normal," ujar Erika.
Di sisi lain, terdapat pula titik-titik di jalur mudik yang mengalami peningkatan konsumsi BBM sangat signifikan, terutama di wilayah Jawa Tengah.
Erika merinci, konsumsi tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes dengan peningkatan konsumsi yang mencapai 813 kiloliter (KL) per hari, atau meningkat 120 persen dibandingkan rata-rata penjualan normal yang hanya 368 kilo liter per hari.
"Jadi memang kenaikannya sangat luar biasa dan ini jauh di atas prediksi yang hanya 11 persen. Namun ternyata kenaikannya sampai 26 persen pada saat arus mudik dan 29 persen pada saat arus balik," kata Erika.
Meski demikian, lanjut Erika, berdasarkan laporan dari badan usaha-badan usaha lain, persiapan yang telah dilakukan berjalan dengan sangat baik, sehingga walaupun terjadi lonjakan konsumsi BBM yang jauh melampaui perkiraan semula, semuanya bisa dikendalikan dan diatasi.
"Sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelangkaan BBM pada saat diadakannya posko musim Lebaran tersebut," ujarnya.