Ekonomi Sumbar Tumbuh 3,64 Persen, Ini Sektor Usaha yang Naik Daun
- https://factsofindonesia.com/
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekonomi Sumbar pada kuartal I 2022 tumbuh 3,64 persen. Kendati pada Februari 2022 terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian omicron di Sumbar, namun tidak signifikan memengaruhi perekonomian Sumbar
“Karena warga dapat kembali beraktivitas normal setelah sembuh," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Selasa, 10 Mei 2022.
Menurut dia, dilihat dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah bidang penyediaan akomodasi, makanan dan minuman yang tumbuh 12,95 persen, real estate 8,65 persen, dan jasa perusahaan 7,53 persen.
Ia memaparkan, pada triwulan I 2022 aktivitas di Bandara Internasional Minangkabau mengalami peningkatan penumpang sebesar 46,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan disebabkan oleh kemudahan regulasi penerbangan yang sudah dipermudah, dimulai kembali program umrah dan meningkatkan aktivitas biro perjalanan wisata.
Sementara itu menjelang Ramadhan terjadi kenaikan harga hampir semua kebutuhan pokok terutama minyak goreng, gula, beras, telur, daging, dan susu yang mendorong kenaikan harga makanan jadi.
"Akan tetapi kendati terjadi kenaikan harga permintaan tetap tinggi karena adanya suasana Ramadhan di Ranah Minang dan banyaknya warga yang mudik setelah dua tahun sebelumnya dilarang," kata dia.
Selain itu pada kuartal I 2022 terjadi peningkatan hasil panen raya di berbagai daerah di Sumbar dibandingkan kuartal I 2021.
"Ini merupakan pencapaian yang baik karena Sumbar merupakan salah satu dari 17 provinsi penyangga padi nasional untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan," katanya.
Tidak hanya itu pada kuartal I 2022 juga terjadi peningkatan produksi dan hasil ternak serta perikanan.
Pada kuartal I 2022 sektor perdagangan di Sumbar tumbuh 6,3 persen ditandai dengan peningkatan pembelian mobil baru oleh masyarakat mencapai 42,05 persen.
Penjualan sepeda motor di berbagai dealer juga mengalami peningkatan. Selanjutnya sektor transportasi tumbuh 5,44 persen di Sumbar karena terjadinya peningkatan permintaan penumpang menjelang Ramadhan.
Namun sebaliknya industri pengolahan di Sumbar mengalami kontraksi hanya tumbuh 0,86 persen karena terjadi penurunan ekspor CPO, penurunan produksi farmasi dan industri karet olahan.
Ia menambahkan Sumbar menyumbang 6,70 persen terhadap perekonomian di Sumatera dan 1,47 persen terhadap perekonomian nasional. Ekonomi Sumbar berada pada urutan ke lima di Sumatera dan yang tertinggi Sumatera Selatan tumbuh 5,15 persen. (Ant)