Jumlah Pengangguran di RI Turun 350 Ribu Orang, Tapi...

Ilustrasi pekerja. Foto: Pixabay
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pengangguran di Indonesia pada Februari 2022 mengalami penurunan menjadi 5,83 persen. Penurunan itu terjadi dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 6,26 persen.

Bela KH Syarbani yang Dicap 'Pengangguran', Rabithah Melayu Banjar: Dia Aktivis Sosial, Pensiunan PNS

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jika dihitung secara absolut jumlah pengangguran turun sebanyak 350 ribu orang. Yang mana, pada Februari 2021 jumlah pengangguran tercatat 8,75 juta orang dan menjadi 8,4 juta orang pada Februari 2022.

“Meskipun 1 tahun belakangan mengalami penurunan tapi tingkat pengangguran kita belum kembali seperti sebelum krisis. Karena Februari 2020 itu belum ada COVID, pengangguran kita 4,94 persen dan sekarang masih ada 5,83 persen atau 8,4 juta orang,” jelas Margo, Senin 9 Mei 2022.

BPS Ungkap Impor Pakaian Jadi Masih Banjiri Pasar RI, Didominasi dari Tiongkok

Kepala BPS Margo Yuwono.

Photo :
  • Dokumentasi BPS.

Margo menjelaskan bahwa kondisi ketenagakerjaan Indonesia hingga Februari 2022 jika dilihat dari levelnya, belum pulih secara sepenuhnya dari pandemi COVID-19.

RI Impor Beras 3,85 Juta Ton hingga November 2024, BPS: Paling Banyak dari Thailand

Lebih lanjut, Margo memaparkan, pandemi COVID-19 juga berdampak pada usia kerja. Di mana bila dibandingkan dari kondisi Februari 2022 dengan Februari 2021 usia kerja menurun sebesar 7,57 juta orang.

“Dampak kepada usia kerja sudah ada perbaikan yang dulunya di Februari 2021 19,10 juta orang  di Februari 2022 tinggal 11,53 juta orang. Jadi masih menyisakan dampak pada penduduk usia kerja,” ujarnya.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan komponennya, dampak COVID-19 terhadap pengangguran masih cukup tinggi.

“Dan yang tertinggi adalah pada pengurangan jam kerja karena pandemi COVID sekarang ini masih menyisakan 9,44 juta orang. Secara umum kondisi tenaga kerja kita membaik dibandingkan dengan Februari 2021. Tetapi kalau kita bandingkan kondisi sebelum krisis pandemi kondisi ketenagakerjaan itu belum sepenuhnya pulih,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya