Puncak Arus Mudik di Bandara Kualanamu Lebih Cepat dari Perkiraan
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat aktivitas pemudik di Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mencapai 144.199 orang terhitung selama 22-30 April 2022.
Dalam catatan PT Angkasa Pura, puncak arus mudik di Bandara Kualanamu terjadi pada 29 April 2022 atau H-3 dengan jumlah pergerakan penumpang pesawat tercatat mencapai 19.500 orang dan frekuensi penerbangan sebanyak 115 penerbangan pada hari itu.
"Ini juga membuat puncak arus mudik datang lebih awal yakni pada 29 April 2022, di mana sebelumnya kami perkirakan ada di 30 April 2022,” kata Pelaksana Tugas Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu, Eri Braliantoro, Minggu, 1 Mei 2022.
Untuk periode 22 April-10 Mei 2022, Eri mengatakan, kapasitas kursi penerbangan, PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu menerima sebanyak 190 permohonan extra flight dari berbagai maskapai. Extra flight untuk mengakomodasi tingginya permintaan calon penumpang pada periode mudik Lebaran.
Lima besar destinasi selama arus mudik pada 22-29 April dari Bandara Kualanamu adalah CGK, BTH, YIA, BDO, dan KUL. Eri mengatakan kelancaran arus mudik Lebaran di Bandara Kualanamu didukung kolaborasi erat di antara stakeholder termasuk pemudik yang merencanakan perjalanan sedari awal atau tidak dekat dengan hari Lebaran.
Ada tiga keunggulan yang dimiliki transportasi udara itu dapat membantu memudahkan pemudik dalam melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman, untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Keunggulan pertama transportasi udara dalam memenuhi tingginya permintaan adalah fleksibilitas. Calon penumpang bisa memilih tanggal dan jam keberangkatan serta maskapai yang sesuai dengan kebutuhan. "Apabila di tanggal dan jam keberangkatan yang diinginkan sudah tidak tersedia tiket, maka bisa dipilih alokasi waktu lainnya,” ujarnya.
Keunggulan kedua adalah transportasi udara memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan permintaan. Apabila permintaan tinggi, PT Angkasa Pura II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan ground handling serta pihak terkait lainnya untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui mekanisme extra flight (penerbangan tambahan), pengaturan slot time penerbangan, perpanjangan jam operasional bandara, dan lain-lain.
Terakhir, keunggulan ketiga yang dimiliki transportasi udara adalah luasnya konektivitas penerbangan. Transportasi udara mengkoneksikan setiap provinsi di Indonesia. "Melalui jalur udara, kita bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi udara merupakan moda yang paling efisien dan efektif,” ujarnya.