Sandiaga Ingatkan Kementerian hingga BUMN Jangan Cuma PHP-in UMKM
- Dokumentasi Kemenkop UKM.
VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengingatkan Kementerian/Lembaga (K/L), dan Pemerintah daerah (pemda), dan BUMN, segera merealisasikan komitmen belanja produk dalam negeri menjadi kontrak.
Hal itu sesuai pertemuan business matching tahap I di Bali. Tercatat, komitmen belanja Pemerintah terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta produk dalam negeri mencapai Rp483,2 triliun berdasarkan data per 24 April 2022.
“Jangan komitmen-komitmen saja, jangan sampai PHP (Pemberi Harapan Palsu), jangan sampai janji tinggal janji, tapi harus jadi kontrak pengadaan barjas (barang dan jasa) Pemerintah dan semua tercatat di e-Kontrak LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” kata Menparekraf Sandiaga Uno pada acara puncak business matching tahap II di Jakarta, Senin, 25 April 2022.
Dia menegaskan, para pelaku usaha berkesempatan mengambil peluang ekonomi, mengingat aksi afirmasi ini berpihak kepada pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri. Dengan potensi transaksi Rp500 triliun dari Pemerintah dan BUMN sebesar Rp420 triliun.
Diketahui, program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), kehadiran Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang didukung kegiatan business matching diyakini bakal menciptakan dua juta lapangan kerja baru. Hal itu juga akan berdampak pada penambahan pertumbuhan ekonomi di kisaran 1,7-2 persen.
“Ini tentunya harapan kita mendorong pertumbuhan ekonomi jika kita semua bekerja keras,” ungkap Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan pelaksanaan temu bisnis tahap II bisa mempercepat realisasi pengadaan barang maupun jasa.
Saat ini rencana umum pengadaan produk dalam negeri mencapai Rp483,2 triliun, namun realisasinya baru mencapai Rp96,2 triliun.
“Jadi bukan hanya komitmen, tapi kita butuh sekarang adalah pelaksanaannya kontraknya,” ucap Teten Masduki. (Ant)