Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Semarang Melonjak

Walikota meninjau kios daging di Kota Semarang.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Harga daging sapi di sejumlah pasar di Jawa Tengah naik tajam dalam beberapa hari ini. Pantauan di sentra pasar daging sapi Jalan Banteng, Semarang, Jumat, 22 April 2022, harga daging sapi per kilo mencapai 130 ribu rupiah.

Harga Emas Hari Ini 28 Desember 2024: Produk Antam Melorot

Ilustrasi pembeli daging sapi.

Photo :
  • Raudhatul Zannah/VIVA.co.id

Naik Jadi 140 Ribu Per Kilo

Beras Harga Ratusan Ribu Per Kg yang Bakal Kena PPN 12 Persen, Ekonom Ungkap Simulasinya

Tapi pedagang sudah mendapat sinyal dari pemasok bahwa harga daging sapi akan naik jadi 140 ribu per kilo mulai Senin lusa.

"Awal April itu sudah naik dari biasanya 110 ribu, lalu jadi 120 ribu. Terus sekarang naik jadi 130. Lah tadi dapat info mau naik mendekati lebaran jadi 140 ribu. Ini di sini lho ya, di sentranya daging untuk kulakan. Entah itu kalau di eceran, pasti tinggi lagi," kata Amin, pedagang daging sapi.

Daftar Harga Pangan 24 Desember 2024: Bawang hingga Daging Naik

Baca juga: Erick Thohir Siapkan 40.000 Paket Sembako Murah di 7 Titik Jabodetabek

Kenaikan Cukup Tinggi

Ia menambahkan sebenarnya hal itu biasa terjadi setiap mau lebaran. Tapi kali ini, kata Amin, kenaikannya cukup tinggi.

Sementara itu, di tingkat eceran dari pedagang ke konsumen, harga daging yang dijual per seperempat kilo mencapai 40 ribu rupiah. Itu berarti jika dikalikan empat menjadi satu kilo bisa 160 ribu rupiah.

"Kulaknya sudah mahal mas. Ditambah ongkos keliling ya kita ambil untung nggak banyak sebenarnya. Tapi memang dari sananya sudah naik," kata Nursalim, pedagang keliling Semarang.

Aji Mumpung

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang melakukan sidak ke pasar tradisional mengatakan sebenarnya soal harga daging dan kebutuhan lainnya itu dampak sikap pedagang juga.

"Semua dari keinginan mremo-nya atau sikap aji mumpung pedagang atau tidak. Harga ayam misalkan, kalau naiknya dari 24 ribu jadi 40 ribu itu mremo namanya. Tapi kalau naiknya tidak terlalu tinggi dari harga 36 ribu jadi 38-40 ribu, mudah-mudahan bisa terbeli,” kata Hendrar Prihadi.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya