Astra International Incar Investasi Digital dan EBT

Gedung Astra International
Sumber :
  • Astra International

VIVA – Grup konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) membidik peluang investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), pertambangan nonbatu bara, serta sektor digital pada 2022 ini.

Mencetak Standar Baru untuk Industri Kreatif Indonesia

"Sejalan dengan tujuan Astra di jangka panjang, kita juga ingin masuk energi baru terbarukan, kemudian mining (pertambangan) di sektor nonbatu bara, mineral mining (pertambangan mineral), itu juga menjadi target," kata Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers daring seusai RUPST 2022 yang dipantau di Jakarta, Rabu 20 April 2022.

Djony mengungkapkan pihaknya selalu terbuka pada setiap peluang yang ada dengan tetap memegang tiga prinsip serta analisa investasi yang dilakukan perusahaan. Namun, ia mengemukakan umumnya pandangan investasi perseroan untuk jangka waktu 3-5 tahun tergantung pada prosesnya.

Tidak Ada Kata Terlambat Invetasi Bitcoin, Robert Kiyosaki: Ini Jalan Jadi Orang Kaya

"Ada beberapa prinsip yang kita pegang, pertama, sesuai dengan long term value Astra. Kedua, kontribusi kami ke bisnis baru tersebut, dan ketiga, bagaimana kultur yang ada di perusahaan yang ingin kita investasi," ungkapnya.

Press conference RUPST Astra International

Photo :
  • Tangkapan layar
Robert Kiyosaki Prediksi Aset Ini Bakal Melesat Setelah Emas

Djony juga menuturkan sektor lain yang jadi perhatian perseroan diantaranya sektor digital dan teknologi yang juga sejalan dengan tujuan perusahaan untuk melakukan transformasi digital di seluruh lini bisnis. Hal itu dilakukan semata untuk memastikan Astra tetap bisa relevan di masa depan.

Sektor lain yang jadi perhatian yakni jasa keuangan menyusul literasi keuangan yang masih rendah dan perlu terus ditingkatkan.

"Jasa keuangan masih menyimpan potensi mengingat literasi keuangan yang belum mencapai tingkat seperti di negara lain sehingga kita melihat bahwa sektor ini masih punya peluang yang besar," katanya.

Bagi deviden

ASII juga membagikan dividen tunai tahun buku 2021 senilai total Rp9,67 triliun atau Rp239 per saham. Hal itu diputuskan dalam RUPST, terkait penggunaan laba bersih konsolidasian perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp20,19 triliun.

Disebutkan bahwa dari total Rp9,67 triliun atau Rp239 per saham itu sudah termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp45 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp1,82 triliun yang telah dibayarkan pada tanggal 29 Oktober 2021.

Dengan demikian, sisanya sebesar Rp194 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp7,85 triliun akan dibayarkan pada tanggal 20 Mei 2022 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 10 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.

RUPST juga memutuskan pengangkatan satu direktur dan dua komisaris baru Astra, yakni Hamdani Dzulkarnaen Salim sebagai Direktur serta John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya