Defisit APBN 2023 Ditarget 2,95% PDB, Belanja Negara Rp2.979,3 Triliun
- Tangkapan layar.
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil sidang kabinet terbatas yang membahas mengenai pokok-pokok kebijakan fiskal untuk tahun 2023. Untuk tahun depan, pendapatan negara diperkirakan mencapai 11,28 persen hingga 11,76 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Ini berarti, pendapatan negara diperkirakan pada kisaran antara Rp2.255,5 triliun hingga Rp2.382,6 Triliun. Sedangkan belanja negara tahun depan, kata Sri, di desain pada kisaran 14,09 hingga 14,71 persen dari PDB
"Itu artinya belanja negara pada kisaran antara Rp2.818,1 triliun hingga Rp2.979,3 Triliun," kata Sri dalam konferensi persnya, Kamis 14 April 2022.
Sri menambahkan, belanja negara atau belanja negara tersebut terdiri dari belanja pusat yaitu antara Rp2.017 triliun hingga Rp2.152 triliun. Kemudian transfer ke daerah yang akan berkisar antara Rp800 triliun hingga Rp826 triliun.
"Dengan belanja tersebut dan penerimaan yang tadi telah disampaikan, defisit APBN tahun depan akan dirancang pada kisaran Rp562,6 triliun, hingga Rp596,7 Triliun atau ini berarti 2,81 persen hingga 2,95 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani
Dengan begitu, kata Sri, Pemerintah akan melaksanakan undang-undang 2 tahun 2020 dimana defisit APBN tahun 2023 akan kembali di bawah 3 persen.
"Namun pada saat yang sama APBN akan tetap mendukung pemulihan ekonomi dan juga untuk terus mendukung program-program pembangunan nasional," ujarnya.