Mulai 15 Mei 2022 Pedagang Minyak Potong Pembelian dari Rusia
- Istimewa
VIVA – Perusahaan perdagangan global utama berencana mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan Rusia. Aksi itu dilakukan pada 15 Mei untuk mendukung sanksi Uni Eropa pada Rusia.
Uni Eropa belum memberlakukan larangan impor minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, karena beberapa negara seperti Jerman sangat bergantung pada minyak Rusia dan tidak memiliki alternatif.
Namun demikian, perusahaan perdagangan mengurangi pembelian dari kelompok energi Rusia Rosneft karena mereka berusaha untuk mematuhi sanksi Uni Eropa yang dimaksudkan membatasi akses Rusia ke sistem keuangan internasional.
Baca juga: Dubes Rusia Ungkap 1.500 Tentaranya Tewas, Korban Ukraina Lebih Kecil
Dikutip dari Antara, Kamis 14 April 2022, dijelaskan bahwa kata-kata sanksi Uni Eropa mengecualikan pembelian minyak dari Rosneft atau Gazpromneft. Karena, sangat diperlukan untuk memastikan keamanan energi Eropa.
Namun, atas situsi tersebut untuk memenuhi kebutuhan minyak di Eropa usai 15 Mei 2022 nanti kemungkinan pembelian dan penjualan minyak Rusia oleh perantara.
Sementara itu, dimasukkannya perusahaan infrastruktur Rusia Transneft dalam daftar dan telah memiliki pelabuhan dan jaringan pipa utama akan menambah kerumitan lebih lanjut untuk setiap penjualan minyak di masa depan.
Trafigura, pembeli minyak utama Rusia, mengatakan bahwa pihaknya akan mematuhi sepenuhnya semua sanksi yang berlaku. Pihaknya juga mengantisipasi volume perdagangan akan semakin berkurang mulai 15 Mei.
Lalu, Vitol, pembeli besar lainnya, menolak mengomentari batas waktu 15 Mei. Vitol sebelumnya mengatakan volume perdagangan minyak Rusia akan berkurang secara signifikan pada kuartal kedua karena kewajiban kontrak berjangka yang menurun, dan itu akan menghentikan perdagangan minyak Rusia pada akhir 2022.
Perang dan sanksi terhadap Rusia telah menyebabkan banyak pembeli Barat minyak mentah Rusia seperti Shell menghentikan pembelian spot baru.
Penyulingan di Eropa menjadi semakin enggan untuk memproses minyak mentah Rusia. Itu telah mengganggu ekspor Rusia, meskipun pembelian oleh India dan Turki telah menutupi beberapa pemotongan tersebut. Penjualan ke China juga terus berlanjut.
Volume Rosneft dan Gazpromneft menyumbang 29 juta barel, atau hampir 1 juta barel per hari (bph) pada April, dan lebihi 40 persen keseluruhan ekspor minyak mentah Ural dari pelabuhan barat Rusia pada April.
Badan Energi Internasional mengatakan pada Rabu 13 April 2022 menyebutkan bahwa pasokan minyak Rusia bisa turun 3 juta barel per hari mulai Mei. (Ant)