Jokowi Tegur Menteri yang Bungkam soal Minyak Goreng dan BBM
- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
VIVA – Dalam sidang kabinet di Istana Negara pada hari Selasa, 5 April 2022, Presiden Joko Widodo meminta para Menterinya untuk lebih memiliki sense of crisis kepada masyarakat. Para menteri harus mampu melakukan komunikasi ke rakyat di balik setiap kebijakan yang diambil.
"Sikap-sikap kita kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis. Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat," kata Jokowi dikutip Rabu, 6 April 2022.
Menteri Tidak Boleh Diam Saja, Harus Punya Empati
Jokowi juga menegur Menteri terkait yang tidak memberikan penjelasan kepada rakyat dalam setiap kebijakan yang diambil. Salah satu contohnya yakni mengenai naiknya harga Minyak Goreng dan juga naiknya BBM Pertamax, sampai saat ini Menteri terkait tak menjelaskan alasan mengambil kebijakan tersebut.
"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa, tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah 4 bulan tidak ada penjelasan apa-apa. Kenapa ini terjadi," kata Jokowi.
"Yang kedua Pertamax, Menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini. Hati-hati kenapa Pertamax (naik). Diceritain dong, kepada rakyat ada empati kita gitu loh. Enggak ada (penjelasan). Yang berkaitan dengan energi enggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," tambahnya
Jokowi meminta kebijakan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, dirumuskan dengan matang. Tidak hanya urusan minyak goreng saja, tetapi dilihat satu persatu.
"Urusan beras seperti apa, urusan kedelai nanti akan seperti apa, urusan gandum nanti akan seperti apa, kalau kerja enggak detail, kerja enggak betul-betul dilihat, dan kita ini diem semuanya enggak ada statement, hati-hati dianggap kita enggak ngapa-ngapain, enggak kerja atau mungkin juga enggak ngapa-ngapain, enggak kerja," ujar Jokowi
Menurut Jokowi para Menteri harus lebih memiliki rasa empati kepada rakyat. "Sekali lagi, merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang cepat di lapangan dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat," ujarnya.