Wapres Ungkap 4 Kunci Dorong Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/Tangkapan layar

VIVA – Pertumbuhan sektor industri asuransi syariah saat ini disebut relatif cukup rendah. Meskipun di tengah peningkatan kinerja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang saat ini menduduki peringkat empat dunia, serta mencatatkan total kenaikan aset mencapai 17 persen pada 2021.

AJB Bumiputera Sudah Bayarkan Klaim Rp 337,4 Miliar ke 91.403 Pemegang Polis

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menjelaskan, berdasarkan data OJK, pangsa pasar industri asuransi syariah ini baru sebesar 5,3 persen pada akhir 2021. Sehingga, dibutuhkan empat faktor kunci untuk mengoptimalkan performanya.

"Pertama, SDM yang ahli di bidang ekonomi dan keuangan syariah yang akan memajukan industri ini. Antara lain melalui penciptaan produk yang inovatif dan perluasan pangsa pasar baru," kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Rabu 6 April 2022.

OJK Ungkap Perkembangan Terbaru soal Likuidasi Wanaartha Life

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

Photo :
  • Asdep KIP Setwapres

Kedua yakni tetap menjaga nilai-nilai syariah dalam bisnis asuransi syariah tersebut. "Terus jaga nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional," ujarnya.

Tangani Kasus Sengketa Perusahaan Asuransi, OJK Diminta Turun Tangan

Selanjutnya yang ketiga, perusahaan asuransi syariah diharapkan dapat dengan seksama memilih investasi yang bersifat produktif. "Pemanfaatan instrumen investasi yang bersifat produktif membutuhkan kejelian untuk melihat potensi industri-industri syariah lainnya," kata Wapres.

Keempat yakni pentingnya penguasaan terhadap teknologi digital, untuk menjawab kebutuhan para konsumen. Ma'ruf menjelaskan, pemanfaatan teknologi digital telah menjadi keniscayaan, agar layanan sektor keuangan dan asuransi dapat lebih cepat, mudah, dan murah di masa depan.

"Nasabah asuransi, baik individu maupun bisnis, akan semakin mengharapkan layanan yang personal dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Prudential Syariah, Omar Sjawaldy Anwar mengatakan, konsep syariah yang diimplementasikan ke dalam bentuk asuransi tentu mengedepankan prinsip-prinsip yang sesuai dengan aturan agama Islam. Di mana harta hakikatnya adalah milik Allah SWT, yang diamanatkan kepada umat manusia dan di dalamnya ada hak individu dan ada hak orang lain yang membutuhkan.

"Dalam pelaksanaannya, konsep ekonomi syariah sangat menjunjung tinggi keadilan, transparansi, etika, dan tentunya sesuai dengan prinsip syariah untuk memastikan harta yang dimiliki juga memiliki mashlahat yang lebih luas," kata Omar.

"Demikian halnya dengan asuransi syariah yang dilandasi dengan semangat tolong-menolong dan juga kepedulian antar sesama," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya