Kesalahan Pengelolaan Duit saat Ramadhan yang Bikin THR Gak Berasa

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Livemint

VIVA – Umat muslim saat ini tengah menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah dengan penuh suka cita. Dari bulan Ramadhan ini terjadi berbagai kenaikan kebutuhan pangan hingga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua OJK Ungkap Strategi Sektor Jasa Keuangan Dukung Wujudkan Indonesia Emas 2045

Adapun dari lonjakan barang kebutuhan tersebut, Perencana Keuangan, Safir Senduk memberikan tips untuk mengelola keuangan di bulan Ramadhan 1443 hijriah ini.

Untuk mengelola keuangan pertama, yang harus dilakukan masyarakat adalah fokus untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan. Dia menyarankan untuk mengesampingkan barang yang bukan merupakan kebutuhan selama bulan Ramadhan ini.

Digital Trust Global Alami Tren Penurunan, Begini Strategi OJK Jaga Optimisme di RI

“Ketahuilah pada saat Ramadhan biasanya terjadi kenaikan harga. Itulah kenapa yang namanya keluarga-keluarga itu harus fokus pada barang-barang yang dibutuhkan terlebih dahulu. Bukan barang-barang yang keinginan ya,” ujar Safir saat dihubungi VIVA, Selasa 5 April 2022.

Safir mencontohkan, di bulan Ramadhan biasanya masyarakat banyak melakukan kesalahan. Dengan menghabiskan uang untuk membeli hal-hal yang diinginkan, seperti baju, elektronik dan yang lainnya.

OJK Sebut Ada 7 Juta Data Milik Ratusan Instansi RI Bocor di Dark Web

Ilustrasi belanja bulanan

Photo :
  • ANTARA//Adeng Bustomi

Menurutnya penjual barang-barang tersebut sengaja memberikan diskon atau potongan harga di bulan Ramadhan. Di mana tujuan dari penjual agar masyarakat tergiur untuk membeli hal itu, dibanding dengan kebutuhan yang seharusnya.

“Apalagi seminggu menjelang Lebaran waktu pada saat THR sudah diterima produsen-produsen ini makin kenceng memberikan diskon. Padahal yang paling penting saat Ramadhan itu bahan makan. Saat Ramadhan fokuskan pengeluaran kita pada pembelian bahan makanan,” tegasnya.

Safir menjelaskan, hal itu haruslah dilakukan sebab di bulan puasa kebutuhan pangan akan merangkak naik.

“Jadi fokuskan pembelian ke situ yang memang betul-betul dibutuhkan, bukan pada hal-hal yang tidak dibutuhkan tapi cuman sekadar keinginan. Bukan baju dan elektronik yang umumnya lagi di diskon itu,” jelasnya.

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman

Menteri UMKM Kasih Sinyal Sri Mulyani Setujui Insentif PPh Final UMKM Diperpanjang

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menyebut pihaknya telah mengusulkan perpanjangan insentif UMKM Pajak Penghasilan (PPh) Final 0,5 persen.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024