Solar Subsidi dan Pertalite Disebut Langka di Daerah, Ini Faktanya

BBM subsidi jenis Bio Solar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Setelah polemik soal kenaikan harga BBM jenis Pertamax beberapa waktu lalu, akhir-akhir ini kembali ramai diberitakan soal masalah kelangkaan BBM di sejumlah daerah, baik untuk jenis solar bersubsidi maupun untuk jenis Pertalite.

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Saat dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, untuk kelangkaan solar subsidi memang sudah terjadi cukup lama, akibat adanya pengurangan kuota penyaluran dari 2021 ke 2022 ini.

"Untuk solar subsidi ini memang kuotanya berkurang dari kuota tahun 2021 ke tahun 2022. Di mana kuota tahun 2022 hanya di 15,1 juta kiloliter (KL), sedangkan di tahun 2021 kuotanya di 15,8 juta KL," kata Mamit saat dihubungi VIVA, Selasa 5 April 2022.

Heboh Shell Bakal Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Menteri Bahlil: Kabar Burung Lah

Baca juga: Bocoran Besaran Gaji ke-13 dan THR PNS Tahun 2022

"Jadi memang pengurangan kuota solar subsidi ini memberikan dampak terhadap jalur distribusi sampai ke daerah-daerah," ujarnya.

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

Mamit mengatakan, ketika ketentuan jumlah kuota dari pusat dikurangi, maka kuota solar subsidi di setiap daerah juga pastinya akan mengalami pengurangan. Sehingga, Pertamina yang memang diberikan penugasan oleh BPH Migas untuk menyalurkan solar subsidi, pasti hanya bisa menyalurkannya sesuai ketentuan BPH Migas yang mengaturnya sampai ke tingkatan terendah yakni ke SPBU-SPBU.

"Terkait hal ini, kemarin pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menambah kuota solar subsidi sebanyak 2 juta KL, tapi sepertinya belum bisa direalisasikan," kata Mamit.

Sementara untuk keluhan soal kelangkaan Pertalite, Mamit mengaku sudah beberapa kali mendengar keluhan dan menanyakan langsung lokasi wilayah serta nomor SPBU yang diindikasikan terjadi kelangkaan Pertalite tersebut. 

Kemudian, Mamit pun berulangkali telah melaporkan soal wilayah dan nomor SPBU yang disebut-sebut mengalami kelangkaan dari laporan tersebut, kepada pihak Pertamina Patra Niaga.

"Dan Pertamina menyampaikan bahwa kuota Pertalite aman. Jadi sebenarnya tidak ada kelangkaan Pertalite. Tinggal disebutkan daerah mana yang memang kekurangan pasokan Pertalite, biar nanti kami cek," ujar Mamit.

SPBU kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi Bio Solar

Photo :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Pertamina diakui Mamit telah berulang kali menyatakan bahwa jumlah pasokan pertalite banyak. Sehingga, apabila ada keluhan soal langkanya Pertalite, maka masyarakat bisa langsung coba menghubungi call center Pertamina di 135 untuk menyampaikan daerah mana saja yang memang disebut mengalami kelangkaan pertalite tersebut.

"Karena misalnya tadi begitu saya sampaikan di RRI soal terjadi kelangkaan Pertalite di Medan dan di nomor SPBU sekian, mereka (Pertamina) langsung mengecek. Dan menurut pihak Pertamina aman dan langsung dikirimkan foto tidak ada antrean di SPBU tersebut," kata Mamit.

"Jadi tolong dipastikan saja lebih detail untuk nomor SPBU-nya, dan berada di wilayah mana yang disebut ada kelangkaan itu. Sehingga bisa langsung ditindaklanjuti oleh teman-teman di Pertamina Patra Niaga," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya