BNBR Catat Laba Bersih Rp98 Miliar Lebih pada 2021
- M Yudha P/VIVA.co.id
VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat laba bersih di atas Rp98 miliar pada 2021. Hal itu lebih baik dibandingkan catatan laba bersih perusahaan yang berada dalam posisi negatif Rp930 miliar pada 2020.
Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N. Bakrie memastikan, capaian ini mengindikasikan bahwa BNBR telah berhasil mengatasi efek negatif pandemi COVID-19 yang memukul ekonomi Indonesia dan dunia selama dua tahun belakangan.Â
"Prestasi ini diraih melalui upaya yang tidak mudah. Kerja keras dan langkah-langkah efisiensi yang kami tempuh berdampak positif. Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah kami kerjakan," kata Anindya dalam keterangan tertulis, Jumat 1 April 2022.
Baca juga:Â Asyik, Jokowi Bakal Beri BLT Minyak Goreng Rp100 Ribu Per Bulan
Anindya mengaku saat ini BNBR tengah fokus menggarap sejumlah proyek, antara lain yakni di bidang elektrifikasi transportasi, khususnya bus listrik, yang dikembangkan oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas.Â
Selain itu ada juga proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang dikerjakan oleh PT Helio Synar. "Serta proyek-proyek infrastruktur energi lain yang juga terus berprogres," ujarnya.
Direktur Keuangan BNBR, Hendrajanto M. Sakti menjelaskan, dalam Laporan Keuangan Full-Year 2021, indikator finansial BNBR memperlihatkan capaian yang lebih baik jika dibanding tahun sebelumnya.
"Pendapatan bersih kami memang mengalami penurunan sebesar 3 persen, namun dipulihkan dengan penurunan harga pokok penjualan (HPP) sebesar 11 persen yang berdampak pada naiknya laba kotor perseroan sebesar 70 persen atau Rp418 miliar di tahun 2021," kata Hendrajanto.
"Beban usaha tercatat turun sebesar 25 persen, sehingga kami berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp24,2 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mengalami rugi usaha sebesar Rp279,1 miliar," ujarnya.
Diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini BNBR konsisten melakukan berbagai upaya memperbaiki posisi keuangan, terutama merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan menjalankan efisiensi di tingkat operasional anak-anak usaha.
Perseroan akan terus melanjutkan program restrukturisasi utang yang telah dimulai sejak 2016. Saat ini, upaya mencari titik temu dengan beberapa kreditur untuk mencapai kesepakatan restrukturisasi utang Perseroan masih terus dilakukan.