Pembangunan PLTA Digenjot untuk Percepat Pemanfaatan EBT

Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sumber :
  • Antara/ Sahlan Kurniawan

VIVA – Potensi di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia yang besar seperti tenaga air, surya, panas bumi, dan energi angin, nyatanya masih minim untuk dimanfaatkan secara optimal.

PLN UIP KLT Ubah Hidup Masyarakat Desa Terpencil Melalui Pendidikan

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, total kapasitas pembangkit EBT baru mencapai 11.152 Megawatt (MW), sementara total kapasitas pembangkit listrik sudah mencapai 73.736 MW.

Guna membantu upaya pemanfaatan EBT secara lebih optimal, PT Arkora Hydro yang berfokus pada pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air (PLTA), berkomitmen untuk mempercepat perkembangan EBT di Indonesia melalui pembangunan PLTA aliran sungai langsung (run-of-river).

Mengungkap Potensi Besar Energi Bersih di Indonesia

Presiden Direktur Arkora Hydro, Aldo Artoko menjelaskan, sampai saat ini pihaknya telah mengoperasikan dua PLTA sebesar 17,4 MW di wilayah Jawa Barat dan Sulawesi Tengah. 

"Arkora juga sedang melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 10 MW di Sulawesi Tengah-2, dengan target commisioning date pada kuartal I-2023 dan pembangkit 5,4 MW di Lampung, Sumatera, dengan target commissioning date pada kuartal IV-2024," kata Aldo dalam keterangan tertulis, Rabu 30 Maret 2022.

Capai Target Swasembada Energi, Pemerintah Dorong Kolaborasi Swasta Kembangkan Listrik Bersih di Pedesaan

Pembangunan PLTA (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Sejalan dengan isu prioritas Presidensi G20, yaitu agenda transisi energi, pada Kamis 24 Maret 2022 kemarin PLN juga telah menyelenggarakan penandatanganan kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan energi sebagai upaya menuju Karbon Netral 2060. 

Anak usaha Arkora Hydro, PT Arkora Energi Baru, merupakan salah satu perusahaan yang ikut dalam acara tersebut, dengan menandatangani kesepakatan jual-beli listrik (Power Purchasing Agreement/PPA) untuk PLTM Kukusan 2 yang akan dilakukan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.

"Penandatanganan PPA ini merupakan komitmen jangka panjang kami untuk terus membangun pembangkit listrik tenaga air yang merupakan bagian penting dari energi baru terbarukan," ujar Aldo.

Selain total 32,8 MW dari kapasitas terpasang dan dalam tahap konstruksi, serta kerjasama yang dijalin bersama PLN, Arkora Hydro terus aktif mengembangkan potensi-potensi tenaga air baik secara organik maupun inorganik.

Selama ini, proyek Arkora Hydro didukung oleh konsorsium keuangan ternama dan lembaga multilateral yang diakui secara global, yakni Indonesia Infrastructure Finance (IIF). IIF merupakan anak Perusahaan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC) dan Asian Development Bank (ADB), KfW Development Bank, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). 

"Arkora berharap proyek PLTA/M Kukusan 2 Lampung juga bisa didukung oleh konsorsium pendanaan yang sama. Melalui green financing dan dukungan stakeholders, Arkora Hydro yakin pembangunan PLTA di Indonesia dapat ditingkatkan guna mencapai target EBT 23 persen pada 2025," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Pembangkit Listrik Bawah Tanah Pertama di Indonesia 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya