Aceh Mulai Kembangkan Industri Fesyen Islami
- VIVA/ Dani Randi
VIVA – Untuk mengangkat dan mendukung pengembangan desainer brand lokal, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Islamic Fashion Festival (IFF) 2022. Dalam event itu juga menghadirkan kompetisi desainer dan modeling.
Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin mengatakan, lewat kegiatan IFF 2022 kali ini, pihaknya ingin industri fesyen di tanah rencong bisa bangkit.
“Kegiatan ini bertujuan mendukung perkembangan industri fashion Aceh yang dikemas dalam kegiatan IFF 2022 yang di dalamnya juga menghadirkan kompetisi designer dan modeling,” kata Jamaluddin, saat membuka acara tersebut, di Gedung Amel Convention Hall, Banda Aceh, Minggu, 27 Maret 2022.
Kegiatan itu juga disemarakkan dengan pameran koleksi pakaian dari beberapa brand lokal ternama di Aceh. Seperti, Kaka Alfarisi Style, Aysemode, WRD, BOZ, Pia Arnis dan Get A.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang eksistensi para fasyen designer lokal. Tapi juga menjadi ajang kompetisi dan unjuk kebolehan para generasi muda lainnya dalam bidang fasyen model dan fasyen design.
Kegiatan yang mengusung tema “Aceh Diversity” memiliki arti “Keberagaman Aceh”, yang dilatarbelakangi oleh gambaran keberagaman pada ragam kebudayaan Aceh yang mencakup keragaman motif,ragam hias, nilai-nilai adat, hingga pada karakter dan gaya hidup masyarakatnya.
"Event ini diadakan untuk membantu mengembangkan industri fasyen di Aceh dan IFF juga akan mengadakan virtual bazar, yang akan diselenggarakan sepanjang bulan puasa hingga menjelang lebaran," ujarnya.
Virtual bazar ini diharap dapat mendongkrak industri fasyen di Aceh, dalam rangka memulihkan perekonomian daerah. Virtual bazar IFF nantinya tidak hanya akan mewadahi industri pakaian saja. Namun juga aksesoris penunjang pakaian seperti tas, kerudung, dan sejenisnya.