Stok Minyak Goreng Curah Langka di Kota Kelahiran Presiden Jokowi
- VIVA/Fajar Sodiq (Solo)
VIVA – Kelangkaan minyak goreng curah terjadi di kota kelahiran Presiden Jokowi, Solo. Sejumlah distributor, pedagang besar dan pedagang eceran di pasar tradisional mengeluhkan pasokan minyak goreng curah sulit. Bahkan, kelangkaan minyak goreng tersebut telah terjadi sejak sejak beberapa hari lalu.
Pantauan VIVA, Satgas Pangan Kota Solo melakukan pengecekan stok persediaan minyak goreng curah di sejumlah tempat di Solo. Adapun dalam pemantauan di salah satu distributor besar minyak goreng curah di Pasar Legi Solo juga telah terjadi kekosongan stok minyak goreng curah sejak dua pekan lalu.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak yang merupakan anggota tim Satgas Pangan Kota Solo juga turut ikut mengecek persediaan stok minyak goreng curah di distributor tersebut. Ia menemui pegawai CV Sumber Makmur Sentosa untuk menanyakan perihal pasokan minyak goreng curah yang saat ini langka di pasaran.
“Yang curah tidak ada hampir dua minggu tidak ada distribusi. Adanya sekarang minyak goreng kemasan,” kata pegawai distibutor minyak goreng curah CV Sumber Makmur Sentosa ketika menjawab pertanyaan Kapolresta Solo soal pasokan minyak goreng curah.
Minyak goreng curah di tempatnya itu dikirim dari salah satu pabrik minyak goreng curah di Semarang. Minyak goreng tersebut selanjutnya dijual kepada para pedagang minyak goreng curah di Pasar Legi dan pegadang lainnya di Kota Solo. Harga yang dijual masih berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah Rp15.500 per kilogram atau Rp14.000 per liter.
“Harganya itu Rp 12.500 per kilogram yang curah. Terus sekali datang itu biasanya satu tangki sekitar 23 ton tapi hampir dua minggu tidak datang,” ujar dia.
Saat melakukan pemantauan di salah satu pedagang besar minyak goreng di Pasar Legi, CV Surabaya juga menunjukkan hal yang sama. Tidak ada stok minyak goreng curah setelah adanya kebijakan dari pemerintah yang mengeluarkan subsidi untuk minyak goreng curah.
“Terakhir dapat kiriman minyak goreng curah dari Surabaya itu sebanyak 18 ribu kilogram minyak goreng curah pada tanggal 19 Maret lalu tapi ini sudah habis,” kata pemilik CV Surabaya, Yuswito.
Ia mengaku bahwa dirinya bukan merupakan distributor minyak goreng tapi hanya pemilik toko minyak goreng curah. Yuswito mengaku pasokan minyak goreng tersebut diperolehnya bukan langsung dari pabrik, melainkan dari distributor sehingga harga jual minyak gorengnya pun lebih mahal dibandingkan dengan distributor minyak goreng curah yang ada di sekitar Pasar Legi.
“Terakhir saya beli itu Rp15.000 per kilogram pada tanggal 18 Maret 2022 dan sampai sini tanggal 19 Maret 2022. Saya belinya dari broker karena saya belinya dari pabrik enggak dapat. Setelah itu sudah tidak dapat lagi stok minyak goreng curah,” ujar dia.
Sementara itu pemantauan kepada para pedagang eceran minyak goreng curah diPasar Legi menunjukkan hal yang sama terjadi kekosongan stok. Bahkan, salah satu pedagang di pasar tersebut mengaku sudah tidak berjualan minyak goreng curah selama satu minggu.
“Stok sudah tidak ada. Adanya yang minyak goreng kelapa, Barco,” sebutnya.
Ia juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok minyak goreng curah. Adapun jika ada untuk membeli minyak goreng di salah satu distributor itu harus satu paket, yakni bundling dengan pembelian produk lainnya seperti tepung terigu maupun gula pasir. Ia membeli minyak goreng curah dari distributor seharga Rp 15.500.
“Dari harga itu saya jual lagi ke konsumen ya Rp18.000 hingga Rp19.000 per kilogram,” kata dia.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, tim Satgas Pangan Kota Solo melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengetahui terkait ketersediaan stok minyak goreng curah di pasaran. Sidak tersebut dilakukan mulai dari alur distribusi tata niaga minyak goreng curah mulai dari distributor, pedagang besar hingga ke pengecer dan konsumen.
“Dari hasil sidak ketersediaan minyak goreng di lapangan ada beberapa distribusi ataupun suplai minyak goreng curah itu sudah beberapa hari ini tidak ada. Tapi ada juga distributor yang masih ada stok,” jelasnya.
Sementata itu di tingkat pedagang eceran, dia mengakui masih ada beberapa pedagang eceran harga masih snagat bervariasi dan tidak sesuai dengan HET. Padahal disebutkan dalam aturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No 11 tahun 2022 disebutkan bahwa HET minyak goreng curah berada di angka Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
“Dari hasil cek kita di lapangan ada beberapa pengecer yang menjual tidak sesuai dengan HET, ada yang Rp 15.750, Rp16.000, Rp17.000 dan lainnya,” sebutnya.