BI Catat Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Februari 2022 Meningkat

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat pada Februari 2022. Hal itu terlihat pada Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 14,3 persen. 

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen, Ini Pertimbangannya

SBT tersebut lebih tinggi dari Januari 2022 sebesar 13,1 persen. Peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri yang masih menjadi mayoritas pembiayaan. Selain itu, juga pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan kredit baru ke perbankan.

"Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman atau utang dari perusahaan induk terindikasi melambat," kata Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat 18 Maret 2022.

Bank Indonesia Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Ilustrasi utang Indonesia.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Erwin melanjutkan, pada Februari 2022 penyaluran kredit baru juga meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Untuk faktor utama yang memengaruhi peningkatan penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah.

Peluang KPK Panggil Gubernur Bank Indonesia Terkait Kasus Dugaan Korupsi CSR

"Serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Penyaluran kredit baru pada Februari 2022 terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit," jelasnya. 

Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan I 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga relatif stabil pada Februari 2022. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna," katanya.

Konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Bulan Desember 2024

Rupiah Melemah 1,37 Persen hingga Pekan Kedua Desember, BI Ungkap Tertekan Ketidakpastian Global

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah hingga 17 Desember 2024, atau pekan kedua, mengalami pelemahan 1,37 persen.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024