Penerimaan Negara Januari 2022 Naik 55%, Sri Mulyani: Menggembirakan
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, realisasi penerimaan negara yang tumbuh positif pada awal tahun 2022 ini tak hanya dari penerimaan komoditas saja. Tetapi Pajak Penghasilan serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga ikut andil di dalamnya.
Adapun pada realisasi penerimaan negara sebesar Rp156 triliun per 31 Januari 2022. Dengan itu untuk penerimaan negara tumbuh positif jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp100,7 triliun.
“Di tahun 2022, kita melihat awal yang baik di bulan Januari. Di mana jika melihat penerimaan negara bulan Januari benar-benar melonjak ke hampir 55 persen pertumbuhannya,” kata Sri Mulyani dari keterangannya, Rabu, 16 Maret 2022.
Ani sapaan akrabnya menjelaskan, pertumbuhan tersebut tidak semata-mata dari penerimaan komoditas seperti tahun lalu. Selain komoditas, pemulihan penerimaan perpajakan juga didukung oleh Pajak Penghasilan serta PPN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
- Tangkapan layar.
“Ini semua cukup menggembirakan jika kita melihat laju pemulihannya,” jelasnya.
Selain itu, Ani mengungkapkan pada penerimaan negara terdapat hal menarik lainnya. Apabila dilihat dari sisi sektoral, dan sektor perdagangan yang sensitif terhadap pandemi justru menguat, dan berkontribusi pada penerimaan negara tahun 2022.
“Jadi ini sebenarnya menunjukkan proses pemulihan yang tangguh dan kuat secara menyeluruh untuk banyak sektor dalam perekonomian Indonesia dan juga seluruh pendapatan penerimaan pajak,” tandasnya.
Pahami Aturan PBJT Makanan dan Minuman atau Pajak Restoran Versi Baru, dan Objek yang Dikecualikan
PBJT atas Makanan dan Minuman merupakan pajak yang dikenakan pada makanan dan minuman yang dijual, diserahkan, atau dikonsumsi, baik secara langsung, tidak langsung
