Tekan Ketergantungan Impor, Pabrik Katalis Merah Putih Dibangun

Groundbreaking Pabrik Katalis Merah Putih.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Pupuk Indonesia.

VIVA – PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), mendukung penuh pembangunan dan pengoperasian pabrik Katalis Merah Putih. Pabrik katalis ini diketahui yang pertama karya anak bangsa dalam upaya mengembangkan industri ramah lingkungan, green fuel, serta mengurangi ketergantungan impor.

Tarif Maksimal LRT Jabodebek Cuma Rp 10 ribu di Libur Natal, Cek Jadwalnya!

Peletakan batu pertama Pabrik Katalis Merah Putih di Cikampek, Jawa Barat, digelar hari ini. Pabrik ini dibangun atas sinergi perusahaan BUMN, perguruan tinggi, dan Pemerintah. 

Pabrik nantinya akan dioperasikan oleh PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI) yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina Lubricants (38 persen), PT Pupuk Kujang Cikampek (37 persen), dan PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung (25 persen).

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Pabrik Katalis Merah Putih ini didesain memiliki kapasitas produksi sebesar 800 ton per tahun. Proses pembangunannya akan berlangsung selama 13 bulan. Adapun perkiraan investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp286 miliar dan untuk pembiayaannya akan didukung dari Bank BNI.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman di sela-sela acara groundbreaking tersebut menyatakan, Pupuk Indonesia Grup melalui PT Pupuk Kujang Cikampek berperan sebagai salah satu investor. Khususnya dalam penyediaan lahan dan lain-lain yang bertujuan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.

Bahlil Pastikan Pasokan BBM dan Listrik Aman Sambut Natal dan Tahun Baru

“Proyek katalis ini sangat khusus karena dibangun dengan teknologi karya Indonesia, dalam hal ini teknologi yang dikembangkan ITB. Kita harus mengedepankan proyek katalis ini sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional dan mudah-mudahan dapat segera dijalankan oleh PT Katalis sinergi Indonesia,” kata Bakir.

Pupuk Indonesia.

Photo :
  • Antara/Rosa Panggabean.

Ke depan, Bakir berharap proyek ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap katalis impor. Untuk tahap awal, katalis ini akan digunakan untuk sektor energi, offtaker-nya Pertamina. 

"Namun untuk tahap selanjutnya kita akan masuk ke sektor petrokimia yang merupakan bagian dari industri pupuk,” kata Bakir.

Ia juga menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan semangat transisi energi yang diangkat oleh G20. Proyek katalis ini juga merupakan bagian dari peta jalan perusahaan untuk pengembangan energi hijau.

Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif  mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan pabrik Katalis Merah Putih. Hal ini diketahui pertama kali diinisiasi oleh ITB dan diujicoba di kilang milik Pertamina. 

Oleh karena pabrik ini menjadi salah satu PSN bahan bakar hijau yang diproyeksikan dapat menghasilkan katalis untuk memproduksi green fuel. Sehingga berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

“Saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada PT Pertamina Lubricants, PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Rekacipta Inovasi ITB, atas niat baik dan aksi nyata melalui pembentukan PT Katalis Sinergi Indonesia untuk bekerja sama dalam memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya, dan fungsi yang dimilikinya dalam upaya penyediaan katalis nasional,” ujar Arifin dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan pengembangan teknologi sendiri di masa depan. Untuk itu dibutuhkan sinergi agar bisa memenuhi keperluan bangsa ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan dan kemandirian.

“Sudah lama sekali kita selalu menggaungkan, kita harus memiliki teknologi sendiri untuk bisa mengisi keperluan bangsa ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan kita bisa melakukan kemandirian di segala hal,” kata Arifin.

Sebagai informasi, katalis merupakan senyawa zat mineral yang dicetak dalam beragam bentuk dan warna untuk mempercepat terjadinya reaksi kimia. Penggunaan katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa harus menaikkan suhu sehingga dapat menghemat energi dan mengurangi biaya produksi. 

Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi amoniak dan asam sulfat, di mana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya