Anindya Bakrie Tegaskan Komitmen Kadin Genjot Net Zero Emission

Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Sumber :
  • Tangkapan layar M Yuda P/VIVA.

VIVA – Ketua Dewan Pengawas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya N Bakrie menegaskan, Kadin sangat serius dalam hal mewujudkan dunia yang berperspektif net zero emisi.

Kadin Prioritizes Worker Welfare Inline Government Growth Targets

Anindya Bakrie mengatakan, hal itu dibuktikan dengan peran aktif Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, yang sangat aktif dalam isu tersebut. Serta, peran Shinta Kamdani selaku Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia yang juga telah diangkat menjadi Ketua Forum Bisnis (B20) dalam Presidensi G20.

"Di mana Bu Shinta selaku Ketua B20 Indonesia 2022, juga baru saja menghadiri COP26 pada November 2021 lalu," kata Anindya dalam telekonferensi, Rabu 16 Maret 2021.

Kadin dan Kemenaker Bakal Bentuk Task Force Bahas UU Ketenagakerjaan Baru

Anindya mengatakan bahwa setelah forum bisnis B20 tersebut, Kadin Indonesia lebih bersemangat lagi untuk melakukan lebih banyak hal dan berjuang mewujudkan net zero emisi tersebut dengan memulai aksi implementasinya. 

"Dan ini tentu salah satu hal yang kami coba lakukan, karena Indonesia harus mengambil bagian besar dalam inisiatif net zero tersebut," ujarnya.

Dukung Kesejahteraan Buruh, Anindya Bakrie: Kenaikan Upah Seiring Peningkatan Produktivitas

Dia menambahkan, komitmen Kadin dalam isu net zero emisi ini bukan hanya ditujukan bagi level perusahaan. Tapi, juga bagi para pelaku usaha di level usaha kecil menengah (UKM). 

"Karena kami juga ingin menginspirasi dan mendorong para pelaku UKM juga," kata Anindya.

Langkah konkret lainnya diakui Anindya adalah bahwa rombongan Kadin Indonesia juga akan menuju Inggris pada minggu depan, untuk berpidato dan sekaligus mempromosikan B20. Dengan, mekanisme sebagaimana yang pernah diarahkan oleh Presiden Jokowi di perhelatan G20. Di mana, fokusnya adalah soal digitalisasi, energi terbarukan, serta kesehatan global.

Selain itu, penerapan isu net zero emisi ini dilakukan melalui penetrasi pada sektor transportasi umum. Khususnya pada penggunaan bus listrik di dalam armada Transjakarta. 

"Karena ini menyumbang sekitar 26 persen (pengurangan) dari emisi karbon di negara kita. Maka kami mengucapkan terima kasih untuk Transjakarta yang memberi kita kemungkinan untuk melakukannya menghubungi bus listrik," ujar Anindya.

Meskipun baru memulainya dengan 30 armada bus listrik yang akan digunakan di empat koridor Transjakarta, namun Anindya memastikan bahwa jumlah itu hanyalah langkah awal saja.

"Karena Transjakarta memiliki sekitar 5.000 bus yang dioperasikannya saat ini, dan ke depannya akan berkembang lagi menjadi sekitar 10 ribu bus (listrik). Dan ini pun baru 10 ribu bus dari 220 ribu potensi bus listrik yang bisa digunakan di seluruh Indonesia," kata Anindya.

Bus Listrik Bakrie

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Maka transportasi umum pastinya adalah tempat yang tepat untuk memulai langkah kita dalam mengimplementasikan net zero emisi, dan kita pasti ingin mengambil bagian di dalamnya," ujarnya.

Seperti diketahui, bus listrik tersebut dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti, sebagai hasil kerja sama antara PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR) dengan BYD Auto, Tiongkok.

VKTR (dibaca: Vektor) diketahui merupakan entitas baru yang bergerak di bidang pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sebagai spin-off dari PT Bakrie Autoparts anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).

Pekerja memasang jaringan kabel ke tower milik PT PLN Persero yang akan dialiri listrik dari PLTU IPP 3 Kendari, di Desa Pousu Jaya, Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara

Industri Serap 43% Kebutuhan Listrik, Kadin Dorong Kemitraan Swasta dalam RUKN 2024-2060

Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2024-2060 telah disahkan dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024