IHLC Rilis Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, Ini yang Disoroti

Sapta Nirwandar
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVA – Bank Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dan DinarStandard telah meluncurkan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022. Laporan ini menyoroti peluang perdagangan dan investasi yang saat ini sedang digalakkan oleh Indonesia. 

Pemerintah Tarik Utang, Cadangan Devisa RI Oktober 2024 Naik Jadi US$151,2 Miliar

Khususnya, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui kerjasama luar negeri, utamanya melalui halal produk and services. Acara yang digelar secara Hybrid dari Paviliun Indonesia di Dubai Expo ini didahului dengan seminar online (Webinar) yang dimoderatori oleh Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), dr Sapta Nirwandar.

Hadir sejumlah narasumber antara lain Deputy Governor of Bank Indonesia Juda Agung sebagai keynote speaker. Sementara Consul General Indonesia in Duba-UAE, Chandra Negara hadir memberikam closing remark.

Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat, Gubernur BI Ungkap Konsumsi Kelas Bawah Harus Didorong

Sapta Nirwandar dalam kesempatan itu mengapresiasi Bank Indonesia yang secara konsisten mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, atau ekonomi halal di Indonesia.

"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah berkolaborasi bersama IHLC dan DinarStandar menyelenggarakan acara strategis ini," kata mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini seperti dikutip Selasa 15 Maret 2022.

BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2024 di Kisaran 4,7-5,5 Persen

Selaku Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Sapta menyampaikan forum Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 ini penting dan menarik. Sebab membahas secara khusus dan mendalam mengenai peluang Indonesia dalam industri halal.

"Forum Indonesia Halal Market Report ini sangat menarik dan penting karena membahas bussines oportunity atau peluang bisnis bagi pelaku bisnis di Indonesia yang bergerak di industri halal ini," kata Sapta.

Mantan Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang saat ini juga sebagai Chairman Indonesia Tourism Forum ini menuturkan, Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 memaparkan hasil temuan di lapangan yang merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center dan DinarStandard.

Menurutnya, acara yang digelar dalam bahasa Inggris ini sejalan dengan visi Indonesia Maju dalam kepemimpianan Presiden Joko Widodo-Ma`aruf Amin 2019-2024.

Juda Agung.

Photo :
  • istimewa.

"Acara ini sejalan dengan visi Indonesia maju Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Maaruf Amin 2019-2024. Bahwa Indonesia akan menjadi pusat dan pemimpin industri halal dunia untuk pasar global," paparnya.

Sebagaimana dikutip dari pengantar laporan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022, Sapta menyampaikan bahwa ekonomi halal telah dilihat sebagai suatu mesin penting dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Khususnya bagi pencapaian visi Indonesia Maju.

"Menyongsong visi ini, presiden dan wakil presiden Republik Indonesia sangat mendukung berbagai kebijakan-kebijakan untuk menjadikan Indonesia siap menjadi poros global bagi Ekonomi Islami di 2024," ungkap Sapta dalam pengatarnya.

Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) bersama dengan DinarStandard menyajikan Laporan Pasar Halal Indonesia 2021/2022 yang memberikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dijalankan. Mengenai, peluang-peluang perdagangan dan investasi ekonomi halal Indonesia bagi korporasi serta investor nasional dan global.

"Kami mengemukakan fakta, angka-angka serta strategi-strategi praktis di dalam laporan ini, nilai-nilai yang mendasari ekonomi sharia dan pembiayaan yang setara dan yang menjadi jangkar bagi konsumsi produk dan jasa halal (taat hukum) dan tayyib (sehat, berkelanjutan) lah yang merupakan tren sosial-ekonomi mengggairahkan kita menjadi bagian darinya," kata Sapta.

Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia memiliki potensi untuk mewujudkan nilai ekonomi yang besar sekali, mengingat kedudukannya sebagai pasar konsumen ekonomi halal terbesar dengan basis produksi yang kompetitif.

"Pada saat yang sama, Indonesia juga bisa berperan sebagai ekonomi panutan bagi negara-negara lain di dunia melalui kebijakan-kebijakan ekonomi sharia dengan tanggung-jawab sosialnya dan dengan menempatkan merek-merek halalnya sebagai juara-juara global," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya