Konflik Rusia-Ukraina Bikin Pemulihan Ekonomi Seperti Roller Coaster

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • Tangkapan layar/Anisa Aulia

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini seperti roller coaster. Hal itu dikarenakan saat Indonesia tengah bangkit untuk pulih, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina turut menghambat pemulihan ekonomi nasional.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Adapun sebelumnya, Indonesia juga dihadapkan dengan Pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Dan itu menjadi guncangan yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.

“Saat ini pemulihan ekonomi yang tidak merata, menyebabkan terjadinya supply distraction, komoditas harganya naik, ditambah sekarang dengan suasana geopolitik di Ukraina menyebabkan harga komoditas menjadi luar bisa,” jelas Sri Mulyani melalui Sosialisasi UU HPP Jawa Tengah, Kamis 10 Maret 2022.

PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati untuk Penguatan APBN

“Batu bara yang dulu US$80 menjadi US$400. Harga minyak waktu terjadi pendemi, World Health Organization (WHO) mengumumkan pandemi bulan April 2020, itu harga minyak Rp0. Sekarang di US$135,” lanjutnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • Dokumentasi kementerian Keuangan.
Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Melalui hal tersebut, Sri Mulyani menuturkan yang dapat menstabilkan akibat guncangan tersebut adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ekonomi kita seperti tadi menghadapi guncangan roller coaster kita harus mempunyai shock breaker, dan itu adalah keuangan negara APBN. Waktu mendapat tekanan APBN harus nahan, waktu ekonomi overheating maka APBN harus mendinginkan. Itulah yang disebut sebagai peran counter cyclical,” ujarnya.

Adapun dengan APBN yang telah bekerja keras dalam menghadapi berbagai dinamika tersebut. APBN juga perlu dijaga kesehatannya. Karena dikhawatirkan akan menyebabkan dampak buruk terhadap Indonesia.

“Enggak boleh terusan-terusan di dipakai dan di eksploitasi sehingga dia jadi sakit dan bahkan menjadi sumber penyakit di dalam ekonomi. Ada negara yang mengalami kaya gitu, Argentina itu APBN-nya sakit, ekonominya sakit, politiknya sakit terus,” terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya