BCA Jor-joran Kasih Bunga KPR dan KKB hingga 2,65 Persen
- Tangkapan layar Anisa Aulia/ VIVA.
VIVA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA), menawarkan bunga rendah kepada para nasabahnya. Bunga rendah tersebut ditawarkan pada kredit pemilikan rumah (KPR), dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan, hal yang membuat BCA menawarkan suku bunga rendah kepada nasabahnya, di tengah dunia yang saat ini sedang menghadapi suku bunga yang akan meningkat kedepannya. Dikarenakan BCA ingin memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya.
“Di mana tak bisa disangkal bahwa AS akan segera melakukan peningkatan suku bunga. Mungkin kita masih bisa menjaga karena dari segi likuiditas dan pendanaan, perbankan Indonesia yang cukup kuat. Tetapi kita tidak bisa menghindari dari adanya tekanan adanya inflasi yang juga kita rasakan sekarang ini,” ujar Jahja melalui Press Conference BCA Expoversary 2022, Kamis 10 Maret 2022.
Adapun pada acara hari jadi BCA yang bertajuk, BCA Expoversary 2022 pada KPR bunga yang ditawarkan fix setahun sebesar 2,65 persen dengan tenor 3 tahun. Sedangkan KKB bunga sebesar 2,65 persen flat satu tahun.
Kantor BCA.
- VIVA/Andry Daud
“Tentu bunga itu hanya satu saja akan disesuaikan dengan kemampuan para nasabah, disesuaikan kemampuan untuk mencicil bahkan menyetor di bawah Rp100 juta ada DP (Down Payment)6,5 persen,”jelasnya.
Jahja menambahkan, hal tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik untuk masyarakat. Dikarenakan BCA tak hanya memberikan penawaran secara offline atau langsung. BCA juga menawarkan melalui fasilitas online,
“Kita sediakan tentu seluruh masyarakat di seluruh nusantara bisa memanfaatkan kredit konsumen dengan bunga yang sangat terjangkau. Ada juga kredit kendaraan bermotor, jadi kalau ada kenalan yang mau sampingan untuk menjadi Gojek untuk mencari uang tambahan juga ada kesempatan juga,” ungkapnya.
SeaBank Catat Perputaran Uang Harian Tembus Rp 3 Triliun, Pertumbuhan Nasabah Kian Moncer pada Kuartal-III 2024
Laporan keuangan SeaBank pada kuartal-III 2024 menunjukkan jumlah perputaran transaksi harian mencapai Rp 3 triliun, baik dana keluar maupun masuk. Ini penyebabnya!
