Tuntutan Kemajuan Zaman, Kompetensi SDM Semakin Diperhitungkan

Ilustrasi generasi milenial.
Sumber :
  • potentia.co.nz

VIVA – Kebutuhan industri dalam negeri terhadap talenta berkualitas diperkirakan meningkat sebanyak 600 ribu orang per tahun. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul juga diperlukan untuk menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).

Integrasi Teknologi dan Pendidikan untuk Mendongkrak Kualitas SDM

Karena itu, talenta atau SDM diharapkan dapat memiliki keterampilan lebih, kemampuan beradaptasi dan bekerja secara cepat, efisien dan tangkas. Kapabilitas talenta yang seperti ini kedepannya juga akan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Di samping pemahaman dan bakat secara teknis yang terkait dengan industri, peningkatan kompetensi talenta yang diharapkan juga meliputi adanya kesadaran diri (self-awareness). Lalu pertumbuhan pola pikir (growth mindset), kecerdasan emosional(emotional intelligence), pembelajaran seumur hidup (lifelong learner), dan penyesuaian yang cepat dengan budaya perusahaan.

Mengenal Istilah 'Latte Factor' yang Bikin Gen Z dan Milenial Makin Boncos

Menjawab kebutuhan tersebut, perusahaan penyaringan dan penyaluran talenta Karya Talents mengembangkan unique algorithm dengan sistem yang lebih customized dan algoritma yang akan disesuaikan. 

Chairman dan Co-Founder dari Karya Talents Suparno Adijanto.

Photo :
  • Tangkapan layar.
Fifian-Saleh Janji Tingkatkan Kualitas SDM di Kabupaten Sula, Begini Caranya

Selain mencocokkan pengalaman kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, Karya Talents juga mencari perpaduan unik antara kepribadian dan keterampilan calon pelamar kerja. Dengan menggunakan tes asesmen yang disebut Value, Personality and Interest (VIP). 

Chairman and Co-Founder Karya Talents Suparno Adijanto mengatakan, sejauh ini belum ada yang menaruh perhatian yang akurat dalam hal menemukan talenta yang tepat. Karena itu, Karya Talents ingin membantu perusahaan mendapatkan talenta yang tepat. 

"Mereka perlu menjaga keseimbangan perusahaan agar bisa terus survive di era ini. Salah satunya dengan memiliki talenta yang tepat di bidangnya. Karya Talents memastikan kualitas talenta yang telah kami referensikan dapat mendukung perusahaan dalam menjaga ketahanan terlebih dalam situasi yang sulit saat ini," ujar Suparno dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 8 Maret 2022.

Dia juga menjelaskan bahwa Karya Talents dalam hal ini tidak hanya memberikan informasi ketersediaan lapangan pekerjaan kepada calon pelamar ataupun menyediakan talenta terbaik bagi perusahaan yang membutuhkan. Namun memastikan penyaringan, pembekalan, pelatihan dan penyaluran yang paling tepat.

“Oleh karena itu, diawal tahun 2022 ini Karya Talents memperkenalkan KT 300 Club, salah satu program terbaru yang kami rancang untuk menghasilkan talenta terbaik yang dibutuhkan," tambahnya. 

Dia menjelaskan, KT 300 Club merupakan wadah tempat berkumpulnya para talenta berpotensi dari berbagai bidang pekerjaan. Asses (penilaian), Consult (konsultasi), Equip (memperlengkapi), dan Empower (pemberdayaan) menjadi 4 pilar yang melengkapi program ini. 

Pilar itu guna memastikan para talenta tidak hanya bertemu dengan lapangan pekerjaan yang tepat, tidak hanya kompeten secara teknis dan emosional. Namun juga memiliki pola pikir yang terus berkembang serta kemampuan beradaptasi baik terhadap tanggung jawab yang lebih besar ataupun budaya organisasi," tuturnya.

Human Resources Director Blue Bird Group Pambudi Sunarsihanto mengatakan, saat ini bukan hanya penyaringan, tapi pemberdayaan dan pelatihan bagi
calon pelamar juga sangat penting. Proses ini akan membantu perusahaan untuk menyeimbangkan faktor kompetensi dan karakter dalam proses penyaringan. 

"Perusahaan juga akan lebih mudah untuk menemukan talenta terbaik secara tepat, ini juga membantu memastikan keseimbangan perusahaan dalam menghadapi pergerakan bisnis yang sangat cepat saat ini," ungkapnya.

Melalui KT 300 Club ini, Suparno juga berharap dapat membantu Pemerintah dalam meningkatkan kompetensi SDM dengan memiliki pola pikir, kecerdasan emosional yang terbaik dan siap memasuki era industri 4.0.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya